Pada hari minggu, di akhir pekan dan sekaligus di akhir bulan Juni 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melaksanakan Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah menolak dalil atau permohonan Prabowo Sandi, sehingga terjadilah #Jokowi2Periode pada 30 Juni 2019 yang direncakakan ditetapkan pada pukul 15.30 WIB.
Indonesia akan menyaksikan penetapan tersebut sebagai babak baru yang damai dalam perpolitikan di Indonesia. Ir. Joko Widodo alias secara sah sebagai Presiden Terpilih, begitu pula Prof. DR (HC) KH. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden Terpilih.
Apakah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pasangan calon nomor urut 02 akan hadir pada penetapan status baru Jokowi dan KH. Maruf di gedung KPU? Memang tidak ada kewajiban untuk hadir pada acara penting ini, namun KPU telah menyediakan 20 kursi untuk masing-masing paslon.
Apakah Prabowo akan ucapkan selamat kepada Jokowi sebagai Presiden Terpilih?
Jokowi dan KH Ma'ruf Amin ketika menerima penetapan sebagai paslon nomor urut 01 di KPU (viva.co.id). Rakyat menantikan momen Prabowo Sandi untuk mengucapkan selamat kepada presiden dan wapres terpilih, bila perlu dilakukan di gedung KPU, sehingga semakin bermakna untuk Persatuan Indonesia (foto.bisnis.com)
Tradisi politik yang baik adalah ketika calon yang kalah dengan legowo mengucapkan selamat kepada sang pemenang, sehingga bisa menyejukkan hati nurani rakyat yang telah terbelah selama kampanye, bahkan polarisasi telah terjadi jauh sebelum pencalonan Jokowi dan Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2019.
Jika Prabowo bersikap kesatria sebagaimana layaknya ajaran utama sebagai seorang prajurit TNI, lalu menghubungi Jokowi yang juga merupakan capres patahana, maka rakyat akan semakin lega, sehingga secara sosial budaya, perasaan 01 dan 02 yang sampai ini masih melekat di hati, maka akan berubah menjadi 03 sesuai sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia.
Kecewa karena kalah adalah biasa, namun akan menjadi tauladan yang baik jika Prabowo dan Sandi dengan semangat persatuan dilandasi jiwa kesatria, secara "gentleman" segera angkat smartphone masing-masing dan mengucapkan secara langsung, bukan lewat WhatsUp atau twitter apalagi SMS.
Sangat elok pula jika Prabowo Sandi mengadakan jumpa pers untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi dan KH. Ma'ruf yang kini telah memiliki legitimasi sangat kuat sebagai pasangan presiden dan wakil presiden. Pidato mereka akan membuat hati rakyat Indonesia punya semangat baru untuk membangun bangsa dan negara bersama presiden dan wakil presiden terpilih yang akan dilantik pada Oktober 2019.
Sambil menantikan momen bersejarah di KPU, mungkin video berikut ini menarik untuk disaksikan tentang isi hati warga tentang keputusan sidang MK dan pendapat mereka tentang Jokowi.
Bagaimana pendapat anda setelah menyaksikan video tersebut?
0 Comments
Ujar Jokowi: "Rakyat sudah berbicara, rakyat sudah berkehendak. Suara rakyat sudah didengar,"6/28/2019
Pasca Putusan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis Malam (27 Juni 2019), Jokowi didampingi oleh KH. Ma'ruf Amin, Ir. Joko Widodo Presiden Terpilih mengucapkan pidatonya di dekat pesawat Kepresidenan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta sebelum berangkat ke Osaka, Jepang.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa, "Rakyat sudah berbicara, rakyat sudah berkehendak, suara rakyat sudah didengar, rakyat sudah memutuskan dan telah diteguhkan oleh jalur konstitusi dalam jalan bangsa yang beradab dan berbudaya,"
Peristiwa Bersejarah: Putusan MK tolak dalil Prabowo Sandi (solopos.com). Pidato Presiden Terpilih Jokowi dan Wakil Presiden Terpilih 2019 - 2024 di Halim Perdana Kusuma pasca putusan MK (nasional.kompas.com)
Sebagaimana dilaporkan pontianak.tribunnews.com (27/6/2019) Jokowi menambahkan pula bahwa bangsa Indonesia telah melampaui tahapan pendaftaran, tahapan kampanye, pencoblosan, penghitungan suara, penetapan hasil hasil rekapitulasi oleh KPU, pengawasan oleh Bawaslu serta penyelesaian sengketa Pilpres di Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Lebih lanjut Jokowi menilai, seluruh masyarakat telah menyaksikan proses persidangan di MK yang berjalan secara adil, transparan, dan terbuka. Peristiwa yang terjadi selama 10 bulan sejak masa kampanye Pemilu Serentak sampai putusan MK menurut Jokowi adalah pembelajaran untuk bangsa Indonesia. Jokowi juga berpendapat seluruh elemen bangsa agar semakin dewasa dalam berdemokrasi. Pada pidato tersebut, Jokowi juga menegaskan bahwa "Putusan MK adalah putusan yang bersifat final dan sudah seharusnya kita semuanya menghormati dan laksanakan bersama-sama,"
Pada jumpa pers di lapangan terbang Halim Perdana Kusuma tersebut, KH. Ma'ruf Amin juga berpidato setelah Presiden Jokowi. Sebagaimana dilaporkan viva.co.id (27/2019), Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin juga menegaskan, bahwa "Keputusan MK hakikatnya bukan untuk memenangkan satu pihak tapi untuk kemaslahatan dan kebaikan seluruh bangsa. Oleh karena itu, mari kita sikapi untuk utuhkan kita sebagai bangsa. Tidak ada lagi friksi-friksi, karena kita adalah satu, Indonesia,"
Dengan putusan MK yang menolak dalil-dalil Prabowo Sandi, maka Indonesia kini sudah memiliki Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih dan akan dilantik pada Oktober 2019 untuk membangun Indonesia.
Rakyat Sudah Berbicara. Rakyat Sudah Berkehendak. Suara Rakyat Sudah Didengar.
Sudah saatnya kembali bersatu, tidak ada lagi 01 dan 02. Yang ada hanya 03, Persatuan Indonesia sesuai Sila Ketiga Pancasila yang berdasarkan UUD '45 dalam wadah NKRI yang Bhineka Tunggal Ika.
Menyaksikan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini ternyata hampir semua hakim MK menyatakan tidak dapat menelusuri kebenaran dari dalil tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tentang perolehan 0 suara di ribuan TPS. Menurut MK, tim hukum 02 sendiri ragu dengan hal itu.
Begitu pula dugaan penyalahgunaan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan program kerja pemerintah yang dituduhkan pihak Prabowo pada Joko Widodo selaku capres petahana tak terbukti.
Tim kuasa Prabowo menyebut Jokowi telah melakukan kecurangan secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TMS) dengan mengebut pembangunan infrastruktur agar selesai pada April 2019, berdekatan dengan waktu pemilu. Tim capres-cawapres nomor urut 02 itu menuding Jokowi telah menyalahgunakan pembangunan sebagai ajang kampanye.
Sebagaimana dilaporkan oleh cnnindonesia.com (27 Juni 2019) "Salah satunya dalam peresmian MRT," ujar anggota hakim konstitusi Arief Hidayat saat membacakan pertimbangan putusan. Tim Prabowo menyatakan bahwa tindakan itu merupakan kecurangan yang menjadi bagian dari money politic atau vote buying atau membeli suara rakyat.
Pada bagian lain dari persidangan yang dihadiri oleh Pemohon, Termohon dan Pihak Terkait, news.detik.com pada hari ini juga melaporkan (27/06/2019) hakim konstitusi menyatakan bahwa "Selama persidangan, Mahkamah tidak menemukan fakta yang menunjukkan adanya intimidasi ajakan untuk menggunakan baju putih. Lebih-lebih pengaruhnya dalam perolehan suara pemohon maupun pihak terkait. Mahkamah menyatakan dalil pemohon a quo tidak relevan dan harus dikesampingkan".
Lebih lanjut diungkap pula oleh cnnindonesia.com (27/06/2019) tim kuasa hukum Prabowo justru tidak bisa menjelaskan pengertian hukum apa yang dimaksud money politic atau vote buying tersebut. Tim Prabowo juga tak menjelaskan keterkaitan dugaan penyalahgunaan itu dengan perolehan suara calon 01 maupun 02.
"Dengan hanya bertolak pada logika dan ketiadaaan pengertian hukum tentang apa yang dimaksud money politic atau vote buying, MK menganggap tidak mungkin pula hal-hal yang didalilkan yaitu soal perolehan suara merugikan pemohon," kata hakim MK.
Pengunjuk rasa di luar gedung MK sekitar patung Arjuna alias patung kuda (kabar24.bisnis.com). Hakim MK sedang membacakan putusan MK yang disiarkan langsung oleh tv nasional & live streaming (tribunnews.com)
Sidang diskors sampai jam 19 malam untuk sholat magrib dan makan malam. Sementara itu para pengunjuk rasa yang duduk-duduk dan berkrumun di sekitar patung Arjuna Wiwaha atau yang dikenal sebagai patung kuda secara perlahan tapi pasti, semakin banyak yang meninggalkan tempat. Memang ada aturan demo hanya dibolehkan sampai pukul 18.00 waktu setempat.
Mungkin juga karena sudah faham dengan pernyataan hakim MK yang banyak menolak dalil pemohon (Prabowo Sandiaga Uno), yang tidak disertai dengan alat bukti maupun kesaksian yang memadai, bahkan tidak sesuai fakta di lapangan maupun di persidangan. Barangkali pula arah keputusan sidang MK yang berujung pada pelantikan Jokowi untuk periode kedua bersama KH. Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada bulan oktober 2019 juga sudah difahami oleh para pengunjuk rasa.
Bagaimana pendapat warga tentang jalannya sidang MK sebelum sidang terakhir hari Kamis, 27 Juni 2019 hari ini? Barangkali ada hal-hal menarik dan menggelitik yang dikatakan oleh nara sumber pada video berikut ini:
Apa pendapat anda?
Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) sudah berakhir dengan pembacaan keputusan majelis hakim MK pada 27 Juni 2019. Hakim MK terdiri dari 9 orang. Jumlah ganjil ini adalah disengaja oleh pembuat undang-undang MK, sehingga jika terjadi perbedaan pandangan hukum (legal opinion), maka terhindar dari situasi suara berimbang. Dengan demikian kalau ada dissenting opinion diantara para hakim, maka selalu dalam komposisi yang berbeda.
Sidang hari Kamis ini akan menjadi peristiwa bersejarah dalam kehidupan bernegara di Indonesia, juga menarik untuk pengkajian hukum tata negara, ilmu politik, bahkan psikologi. Peristiwa di gedung MK ini merupakan rangkaian melelahkan untuk bangsa Indonesia dalam sejarah Pilpres, yang dilakukan serentak. Pemilu 2019 bukan hanya Pilpres, melainkan juga pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD.
Setelah sidang yang melelahkan dari pagi, siang dan malam, bahkan pernah sampai pukul 5 pagi, akhirnya selesai juga dengan keputusan penting. Para hakim MK menolak dalil-dalil atau permohonan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, sehingga Presiden Ir. Joko Widodo alias Jokowi yang merupakan calon presiden patahana, secara sah melanjutkan periode kedua sebagai Presiden RI bersama Prof. DR. KH. Ma'ruf Amin untuk masa bakti 2019 - 2024.
Terungkap dalam sidang bahwa banyak dalil dan kesaksian dari tim kuasa hukum 02 dinilai tidak valid oleh MK, bahkan kuasa hukum Prabowo dinilai ragu dengan dalil yang mereka ajukan. Sebagaimana dilaporkan news.detik.com (26/06/2019) hakim konstitusi Manahan, tim 02 berupaya membebankan pembuktian pada mahkamah. Sementara itu, termohon yaitu KPU disebut Manahan membantah dalil dari tim hukum 02 itu dengan menampilkan bukti di sejumlah TPS bila Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin juga mendapatkan 0 suara.
"Perihal dalil pemohon di atas, mahkamah tidak dapat menelusuri kebenaran dalil dimaksud karena pemohon tidak menunjukkan secara spesifik di TPS mana saja dari 5.268 TPS yang didalilkan pemohon memperoleh 0 suara," kata Manahan
Indonesia Maju Bersama Jokowi Amin
Kemenangan Jokowi Amin yang telah diumumkan oleh KPU semakin kuat legitimasinya pada Kamis, 27 Juni 2019, yang akan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, yang diumumkan oleh KPU tiga hari setelah keputusan hakim MK.
Keputusan MK yang final dan mengikat (final and binding) ini memang tidak akan memuaskan semua pihak, sehingga dibutuhkan sikap kenegarawanan dari siapapun untuk menerima hasil sidang ini. Kini saatnya semua elemen bangsa bersatu untuk membangun Indonesia bersama-sama sesuai profesi, keahlian dan kreativitas masing-masing.
Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi pada sidang sengketa Pilpres 2019 (ngopibareng.id). Setelah dibacakannya putusan oleh hakim MK, sangat elok jika Prabowo & Jokowi bertemu sambil ngopi untuk membangun NKRI bersama-sama demi Indonesia Jaya (news.rakyatku.com)
Tagline kampanye Paslon Nomor Urut 01 "Indonesia Maju" wajib dilaksanakan oleh Presiden Jokowi bersama KH. Ma'ruf Amin bersama kabinet barunya nanti. Setelah fokus pada pembangunan infrastruktur pada pemerintahan Jokowi JK (2014 - 2019), maka Pemerintahan Jokowipada periode kedua, Jokowi bersama Ma'ruf Amin, presiden dan wakil presiden RI yang akan memerintah dari 2019 sampai 2024.
Jokowi Amin harus melengkapi pembangunan Indonesia dengan memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), ekonomi rakyat dan berbagai program lainnya, sehingga cita-cita para pendiri bangsa bersama para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raga mereka untuk kemerdekaan Indonesia lebih cepat terwujud, bahkan sebelum tahun 2030. Visi Indonesia 2045 sebagai negara kuat dan maju juga lebih mudah terwujud.
Berikut ini ada video tentang reaksi warga sebelum sidang MK dan ujaran warga tentang Jokowi.
Dengan putusan MK yang sangat penting dan bersejarah ini, masyarakat sudah semakin yakin untuk move on dari hebohnya kampanye Pilpres, dan berbagai peristiwa yang terjadi sesudahnya seperti unjuk rasa, berita hoax, dan sidang MK yang melelahkan. Oleh karena itu semua pihak wajib bersatu, tidak ada lagi 01 dan 02. Yang ada hanya Persatuan Indonesia dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD '45.
Ada banyak sudut pandang jika menyaksikan "Sengketa Pilpres 2019" antara Pemohon (Paslon 02 Prabowo Sando) VS Termohon di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Paslon 01 (Jokowi Ma'ruf Amin) sebagai Pihak Terkait serta BAWASLU. Pihak Pemohon tentu sudah yakin bahwa petitum serta alat bukti, saksi dan ahli yang mereka ajukan sudah lengkap dan kredibel. Begitu pula keyakinan pihak Termohon dan Terkait.
Masyarakat dari berbagai elemen juga punya sudut pandang yang beraneka ragam. Mungkin ada yang ragu, khawatir dan heran, bahkan ada yang tertawa ketika mereka menyaksikan siaran langsung sidang MK di televisi nasional atau live streaming melalui smartphone dan perangkat digital lainnya.
Ahli IT yang diajukan tim kuasa hukum 02 (pikiran-rakyat.com). Ahli yang ditampilkan tim kuasa hukum ketika sedang memaparkan berbagai aspek hukum yang berkaitan dengan jalannya sidang MK (idmtimes.com)
Setelah sidang serupa yang pernah terjadi setelah Pilpres 2014, kini para mahasiswa fakultas hukum, begitu pula jurusan lainnya seperti bidang studi politik, bahkan psikologi akan punya perspektif baru, yang sepertinya semakin lengkap pada sidang MK yang akan ditutup pada 27 Juni 2019 dengan pembacaan keputusan hakim MK.
Bagaimana dengan pandangan warga yang hanya mengetahui hukum dalam "black & whihte" seperti maling ayam, koruptor, pemerkosaan atau sidang perceraian? Mungkin kasus-kasus pidana dan perdata seperti sidang cerai para artis lebih mudah mereka fahami. Sedangkan sidang di gedung MK yang berkaitan dengan kegiatan politik atau praktek demokrasi adalah kasus yang relatif baru di Indonesia.
Kehebohan lain yang juga jadi perhatian warga adalah demonstrasi yang terjadi di sekitar gedung MK, yang dirasa mengganggu rute untuk mencapai tujuan mereka ke tempat kerja, pusat perdagangan, kunjungan keluarga dan kegiatan sosial budaya lainnya seperti para wisatawan yang ingin "Enjoy Jakarta".
Kiranya sidang terakhir pada Kamis, 27 Juni 2019 akan berjalan lancar, tertib dan aman, sehingga tidak perlu mengganggu aktivitas masyarakat dan pemerintahan maupun kegiatan bisnis, sosial budaya dan pendidikan. Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah melarang adanya unjuk rasa di sekitar gedung MK.
Bambang Widjojanto, Denny Indrayana & Hasjim Djojohadikusumo, saudara Capres Prabowo Subianto (poskotanews.com). Para hakim MK yang akan tampil kembali pada 27 Juni 2019 untuk membacakan keputusan (alinea.id). Prof. Yusril I. Mahendra bersama tim kuasa hukum 01, Jokowi Ma'ruf Amin (nasional.kompas.com)
Sudah saatnya untuk move on dari hiruk pikuk poitik, dan kembali bekerja, berkreasi dan melanjutkan aktivitas lainnya tanpa gangguan unjuk rasa yang tidak perlu. Majelis hakim pasti akan membuat keputusan dengan bijaksana untuk kebaikan bangsa dan negara secara adil sesuai asas hukum beracara yang berlaku di Mahkamah Konstitusi.
Bagaimana dengan logika warga tentang jalannya sidang MK dan keputusan yang seharusnya terjadi serta harapan warga pasca sidang MK? Inilah salah satu opini warga yang patut dicermati sebagaimana bisa kita saksikan pada video berikut ini.
Hari ini dan terutama pada 27 Juni 2019 setelah Hakim MK ketok palu, para pihak dan para pendukungnya harus siap untuk menerima kemenangan tanpa jumawa. Pihak yang ditolak permohonannya juga pasti bisa legowo, arif dan bijaksana.
Semoga Indonesia bisa memasuki babak baru yang lebih mudah, bukan jalan sulit untuk membangun negeri ini, sehingga Indonesia bukan saja sejahtera secara ekonomi, melainkan juga NKRI bisa menjadi negara yang dikagumi karena para elite politik di semua lembaga bisa "move on" untuk membangun negeri ini tanpa lagi ada hiruk pikuk politik yang ujung-ujungnya bisa melemahkan bangsa kita - yang akan mudah diadu domba. Kita ingin negara kita makin kuat dan disegani dalam lima tahun mendatang, sebelum 2045, bahkan sebelum tahun 2030. Optimisme harus selalu ada dalam jiwa raga bangsa Indonesia.
Warga selalu siap untuk membangun Indonesia secara Terstruktur Sistematis dan Masif (TSM) dalam arti positif untuk Indonesia lebih maju dan keren. Are you ready?
Happy Birthday to you,
Happy Birthday to you, Happy Birthday Mr. President, Happy Birthday to you. Thank's Mr. President For all the things you've done The battles you've won The way you deal with US Steel And our problems by the ton, We thank you, so much. Everybody, Happy Birthday! Source: LyricFind Songwriters: Eef Barzelay Happy Birthday Mr. President lyrics © Sony/ATV Music Publishing LLC, Warner/Chappell Music, Inc
Apakah akan ada seorang artis Indonesia, entah seorang musisi, bintang film atau penyanyi yang akan menyanyikan lagu untuk Presiden Jokowi? Barangkali ada sebuah lagu baru yang dibuat khusus untuk Jokowi?
#HBDJokowi itulah hastag di twitter.
Ketika bintang Hollywood Marilyn Moenroe menyanyikan Happy Birthday untuk JFK. (bbc.com). Presiden Soekarno dan Presiden John F. Kennedy ketika sang proklamator kunjungan kenegaraan ke USA (jitunews.com)
Perayaan ulang tahun JFK, presiden AS ke 35 itu memang sangat meriah dengan kejutan nyanyian selamat ulang tahun super star Hollywood mungkin tidak dinikmati oleh Presiden RI ke 8 Ir. Joko Widodo atau sangat akrab dengan sebutan Jokowi. Namun, para "fans" berat, dan para relawan yang mendukung Jokowi sejak mantan walikota Solo ini mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2012, lalu menjadi capres pada Pilpres 2014 dan menang kembali pada 2019, ternyata para pendukung Jokowi punya cara tersendiri untuk merayakan ulang tahun presiden yang punya hobi blusukan, bikin vlog dan "gila kerja" ini.
Para relawan Jokowi yang sangat militan pada kampanye Pilpres 2019 ini merayakan ulang tahun Jokowi yang lahir 58 tahun lalu ini dengan cara unik.
Relawan Jokowi merayakan hari lahir Jokowi di tengah malam di sebuah jalan (Foto: #01RealMilitanJokowi). Sementara itu Fotografer Bersatu juga melakukan uji coba LRT baru di hari ulang tahun Jokowi dari Kelapa Gading sampai Velodrome bolak balik. (Image: Fotografer Bersatu)
Perayaan ulang tahun yang dilakukan secara sederhana namun unik ini dilaksanakan dalam suasana sidang yang masih berjalan di Mahkamah Konstitusi. Sebagaimana kita ketahui Paslon nomor urut 02, Prabowo Sandi mengajukan permohonan (gugatan) ke hakim MK, supaya MK mengubah suara kemenangan Paslon nomor urut 01 Jokowi Ma'ruf Amin menjadi kemenangan untuk Prabowo Sandi.
Warga yang antusias uji coba LRT karya Jokowi Ahok Djarot ini (Image: Fotografer Bersatu). Poster ulang tahun Jokowi yang dibuat relawan Jokowi (Image: #01RealMilitanJokowi)
Peristiwa di gedung MK itu tidak mengurangi semangat para pendukung Jokowi untuk semangat merayakan ulang tahun Jokowi yang sepertinya tidak begitu senang berpesta ulang tahun ini. Begitulah warga yang memang sudah kadong "demen" pada sang presiden yang dikenal merakyat ini. Jika ada relawan yang membuatkan nasi tumpeng sederhana untuk Jokowi, atau Fotografer Bersatu yang ikut uji coba LRT yang dibangun di era Jokowi sebagai gubernur, yang dilanjutkan Ahok Djarot ini sepertinya sudah menjadi bukti penghargaan paling besar dan indah untuk seorang presiden yang sayang cucu dan keluarga serta bekerja keras bersama jajaran pemerintah untuk Indonesia Maju ini.
Nasi Tumpeng yang dibuat khusus untuk "Happy Birthday Mr. President" Jokowi, yang lahir 58 tahun lalu oleh para relawan militan dengan latar belakang Monumen Nasional (MONAS), yang dibangun oleh Presiden RI, sang Proklamator Bung Kartno. (Foto: #01RealMilitanJokowi).
Bagaimana dengan anda? Apakah anda telah mengirim ucapan selamat ulang tahun untuk Presiden Jokowi?
Catatan:
Ada sebuah peristiwa menarik pada saat uji coba MRT, ketika seorang fotografer terkenal yang tergabung di "Fotografer Bersatu" membuat sebuah buku kenangan tentang pembangunan MRT dari awal sampai akhir proyek. Buku tersebut berisi foto-foto dalam tata warna indah, dan disusun dengan sangat sistematis. Buku kenangan itu dititipkan untuk Jokowi tersebut dititipkan kepada Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan pada saat hebohnya uji coba MRT di Jakarta, yang penyerahannya sangat spontan namun bermakna tinggi.
Pemotretan dikerjakan dengan sangat antusias karena sang fotografer tersentuh dengan "keberanian" Jokowi, yang kala itu gubernur DKI, yang nekad membangun moda transportasi untuk warga Jakarta, yang sudah puluhan tahun direncanakan, akhirnya dieksekusi oleh Gubernur Joko Widodo pada 2012, dan telah diresmikan Presiden Jokowi pada 2019. Siapakah fotografer terkenal itu? Ayo kita saksikan video ini:
Membuat kenangan untuk seseorang yang sedang berulang tahun adalah perbuatan baik yang sangat indah untuk dilakukan untuk seseorang siapapun dia.
Memasuki sidang Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini (19 Juni 2019) tentang keterangan saksi membuat Ketua Tim Kuasa Hukum 01, Prof. Yusril Ihza Mahendra merasa heran dengan tim kuasa hukum Prabowo dalam hal penyajian alat bukti. Yusril heran dengan ketidakmampuan kubu Prabowo-Sandi menunjukkan bukti fisik dari tudingan 17,5 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah.
Sebagaimana dikutip dari medcom.id (19/06/2019) Prof. Yusril menyatakan bahwa "Belum pernah terjadi selama saya bersidang di pengadilan, alat bukti berantakan seperti ini. Tidak jelas seperti itu. Padahal kadang-kadang kalau perkara pidana itu bisa disusun sampai dua meter tingginya itu alat bukti disusun rapi,"
Denny Indrayana dan Bambang Widjajanto tim kuasa Prabowo Sandi (posmetro.info). Profesor Yusril Ihza Mahendra Ketua Tim Kuasa Hukum Paslon Nomor Urut 01, Jokowi Ma'ruf Amin (beritasatu.com).
Lebih lanjut Yusril menambahkan pula, bahwa "Apalagi yang dikemukakan Prof Enni (Anggota Hakim MK) tadi ternyata disebutkan dalam daftar bukti alat buktinya enggak ada, lebih kacau lagi,"
Yusril juga mengatakan, "Dalam daftar alat bukti, disebutkan ada alat bukti P155. Tapi, barangnya ternyata nggak ada,"
Sementara itu rmco.id (19 Juni 2019) memberitakan pula bahwa, bukti tersebut ternyata tidak ada dalam bukti fisik yang diserahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Prof Enny (hakim MK), "Barang bukti ini kami perlukan untuk dikonfrontasi dengan bukti yang dimiliki termohon, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum ( KPU),"
Banyak para ahli hukum seperti Prof. Mahfud MD, mantan menteri pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan pernah menjabat sebagai Hakim MK yang mengatakan bahwa alat bukti harus lengkap, apalagi berkaitan dengan selisih suara yang sangat besar, hampir 17 juta suara.
Seperti dikemukakan oleh para pengamat dan ahli hukum, bagaimana nanti jalannya sidang MK ini pada malam ini dan seterusnya, tentu akan membuahkan keputusan yang didasarkan pada fakta persidangan yang sangat berkaitan dengan alat bukti yang kuat, kesaksian yang kredibel.
[object Object]
Barangkali tidak semua orang tahu siapa dan apa itu SMI. Namun itulah yang diimpikan oleh Rudi S. Kamri, seorang penulis. Mungkin Rudi lupa menyeruput kopi seperti Denny Siregar. Walaupun di antara kita ada yang belum pernah bermimpi tentang SMI, mungkin ada yang pernah bermimpi atau punya impian tentang "Bagaimana seharusnya Indonesia itu dipimpin dan dikelola"
Tidak berpanjang lebar, ayo kita baca bareng apa saja yang diimpikan penulis senior Rudi S. Kamri. Semoga setelah ini Mr. Rudi tidak lupa minum kopi, paling tidak tetap rajin puasa Senin, yang telah menjadi tradisinya selama ini selain menulis untuk Indonesia lebih baik. *AKU BERMIMPI INDONESIA JAYA DI TANGAN SMI*
Entah mengapa ada kejenuhan melihat drama politik yang sedang dimainkan oleh "kaum tidak legowo" yang memaksakan logika berpikir terbalik. Tiba-tiba saya membayangkan nasib Indonesia pasca era Jokowi pada 2024 nanti. Siapa yang mampu menjaga Indonesia untuk tetap dalam koridor arah pembangunan yang 'on the track" seperti saat ini ? Siapa yang mampu menjaga negeri ini tidak lagi menjadi bancakan kaum rakus seperti sebelum 2014 ?
Diantara para petualang politik muda, para pewaris tahta pimpinan partai dan para pemimpin daerah muda bagi saya tidak ada yang mampu memberikan rasa tenang dan optimisme. Dalam penilaian saya mereka belum ada yang mampu menunjukkan konsistensi kualitas dan kapabilitas yang meyakinkan untuk memandu kita membawa Indonesia ke arah yang tepat seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi saat ini.
Entah mengapa seketika saya berpaling pada perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 yang bernama SRI MULYANI INDRAWATI atau lebih kita kenal dengan SMI.
Perempuan cerdas alumni FE UI angkatan 1981 ini mempunyai karakter kuat dan mempunyai kredibilitas yang tinggi di dalam negeri dan dunia Internasiona dimanapun dia memegang amanah tugas. Jabatan sebagai Menteri Keuangan, Kepala Bappenas, Plt Menko Perekonomian sampai menjabat Managing Director Bank Dunia serta beberapa kali menyabet penghargaan internasional seperti 'The Best Finance Minister' dan 100 wanita paling berpengaruh di dunia telah menunjukkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas perempuan istri Tony Sumartono yang dikaruniai 3 orang anak ini.
Kemampuan manajerial dan keteguhan sikap sebagai bendahara negara sudah teruji dengan terang benderang. Gaya kepemimpinannya yang egaliter dan efektif membuat dia menjadi sosok menteri yang paling disegani di Republik ini. Hanya di era SMI pada tahun 2016 Pemerintah pertama kali dalam sejarah memperoleh opini Wajar Tanpa Syarat (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dan hanya SMI yang mampu menarik kewajiban pajak perusahaan besar dunia Google dan Facebook. Makanya tidak aneh pada 11 Februari 2018 SMI diganjar penghargaan bergengsi sebagai Menteri Terbaik di dunia (The Best Minister) yang dilakukan di Uni Arab Emirates. Dan hanya SMI satu-satunya Menteri di Indonesia yang pernah mendapat penghargaan bergengsi tersebut.
Terlalu panjang kalau kita membahas prestasi dari perempuan cerdas Putri ke-7 dari pasangan Guru Besar dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof. Satmoko dan Prof. Retno Sriningsih tersebut. Dan bagi saya salah satu keputusan terbaik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah saat beliau berhasil menarik SMI dari jabatan bergengsi Managing Director Bank Dunia menjadi Menteri Keuangan pada 27 Juli 2016.
Kepulangan SMI ke Indonesia 3 tahun lalu serta merta disambut suka oleh masyarakat Indonesia dan para pelaku usaha dalam negeri. Kecuali (mungkin) bagi Kelompok Usaha Bakrie yang mempunyai rekam jejak ketidaksukaan- nya terhadap SMI atas kasus penyelidikan indikasi penggelapan pajak yang dilakukan oleh Bakrie Group dan atas ketidaksetujuan SMI atas pernyataan bahwa kesalahan pengeboran lumpur Lapindo sebagai bencana nasional. Hal ini yang membuat SMI terpaksa mengundurkan diri dari kabinet SBY pada 20 Mei 2010.
Sri Mulyani mendengar dengan cermat perintah Jokowi. (nasional.tempo.co). Presiden RI memberi ucapan selamat setelah SMI menerima penghargaan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di Dubai, Uni Emirat Arab. (agolf.xyz).
Sri adalah nama khas dari perempuan Jawa yang mempunyai makna Cahaya yang bersinar. Mulyani berarti kemuliaan atau berharga. Sedangkan Indrawati adalah naluri atau intuisi untuk merasakan sesuatu. Jadi Sri Mulyani Indrawati adalah seorang perempuan berharga dan bercahaya yang mempunyai kemampuan intuisi tinggi untuk membawa kemuliaan bagi dirinya, keluarga dan bangsanya.
Inilah mimpi saya pada tahun 2024 nanti. Dan kepada SMI yang punya hobby menulis inilah satu-satunya harapan agar mimpi indah saya dimana Indonesia mencapai kemuliaan, kemajuan dan kemakmuran Indonesia dapat terwujudkan. Dengan kepemimpinan yang kuat dan ditambah poin positif SMI BUKAN berasal dari partai apapun serta deretan pengalaman kerja dan kualitas diri yang mumpuni, membuat saya yakin SMI lah yang paling berpotensi menjadi pemimpin Indonesia pasca Jokowi.
Saatnya Indonesia dipimpin seorang yang kualified dan profesional berkelas internasional. Era pemimpin dinasti atau dari partai harus segera berakhir. Karena sudah terbukti tidak membawa dampak kemajuan apapun bagi negeri ini. Dan ini sudah dimulai pada tahun 2014 saat Jokowi menjadi Presiden Indonesia. Dan SMI bagi saya adalah pilihan terbaik untuk meneruskan apa yang telah dirintis oleh Jokowi untuk negeri ini.
Dan saya meyakini banyak yang setuju dengan opini saya. Benar, kan ? *Salam SATU Indonesia* 17062019
Senang menerima kemenangan, sulit menerima kekalahan. Seperti itulah etika dan perilaku politik di Indonesia?
Mungkin tidak sepenuhnya benar. Jika kita cermat mengingat ternyata ada pihak yang kalah - meskipun baru melihat hasil quick count - Gubernur Fauzi Bowo alias Bang Foke, sang patahana langsung mengucapkan selamat kepada Ir. Joko Widodo alias Jokowi, wali kota Solo yang menjadi penantang pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Pada 2014 dan 2019 terjadi dua peristiwa dimana capres Prabowo Subianto, enggan mempercayai hasil quick count lembaga survey resmi. Baik pada 2014 maupun 2019, Prabowo sujud syukur karena lebih mempercayai laporan internal?
Mengakui kemenangan lawan dalam pertandingan olah raga dan politik sebenarnya tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanya jiwa besar seseorang yang akan menentukan, apakah perlu waktu begitu lama untuk mengucapkan selamat kepada sang pemenang.
Namun, sebuah kekalahan bukan sekadar isi hati pribadi seseorang, melainkan karena ada pendukung, relawan dan pihak-pihak internal yang tidak terima dengan kekalahan itu, tentu dengan berbagai alasan dan kepentingan. Ibarat dalamnya laut yang bisa diukur dengan alat khusus, namun dalamnya hati dan kepentingan pribadi atau kelompok adalah sulit untuk mengukur, apalagi mengubahnya untuk "legowo".
Presiden Jokowi yang telah menjadi pemenang Pilpres 2019 (sesuai pengumuman KPU), ternyata tetap bekerja dan menghormati gugatan Prabowo Sandi yang menggugat kinerja KPU ke Mahkamah Konstitusi (MK). Seperti sidang serupa pada 2019, semua pihak menantikan keputusan para hakim MK yang bijaksana sesuai hukum yang berlaku.
Suasana sidang di gedung DPR Senayan (mediaindonesia.com). Presiden Jokowi blusukan sambil menyerap aspirasi para pedagang dan warga yang ada di sebuah pasar (bisnis.tempo.co/antara)
Etika Pejabat & Wakil Rakyat
Sidang kecil atau paripurna lebih sering sepi kehadiran wakil rakyat yang masih bangga dipanggil yang mulia. Mungkin titip absen atau setelah tanda tangan di buku registrasi, mereka entah kembali ke ruangan masing-masing atau mungkin pergi untuk mengurus bisnis. Bisa juga untuk urusan pribadi.
Perilaku lain yang membuat lembaga tinggi yang bernama DPR ini belum bisa menunjukkan kinerja yang baik padahal mereka punya kewenangan untuk mengawasi jalannya pemerintahan (presiden). Jadi aneh jika pihak yang mengawasi tidak memiliki kinerja terbaik, namun mampu tanpa malu mengkritik kinerja pihak lain.
Apakah para wakil rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat ini ketika kuliah memang sering titip absen pada temannya yang rajin. Anehnya kawannya yang rajin itu tidak mau jadi politikus. Tugas wakil rakyat untuk membuat undang-undang di jaman now (periode 2014 - 2019) sangat rendah, sehingga mereka saat ini ingin ngebut menyelesaikannya. Mirip istilah mahasiswa jaman old, SKS alias Sistem Kebut Semalam. Bisa dibayangkan bagaimana mutu sebuah undang-undang yang akan mereka hasilkan nanti.
Begitu pula perilaku sebagian pejabat publik seperti kepala daearah yang masih sering "pelan-pelan" dalam mengambil keputusan, menunda dan tidak mampu memenuhi janji kampanye. Malah ada gubernur yang lebih banyak bicara daripada bekerja, alasannya masih dikaji dulu.
Apakah pada 2019 dan seterusnya kita akan sering menyaksikan perilaku sableng, bahkan breaking news tentang wakil rakyat dan pejabat publik yang terkena OTT oleh KPK karena terlibat suap dan korupsi?
Masyarakat mungkin masih ada yang berharap terhadap wakil rakyat yang baru saja terpilih pada 2019 dan akan duduk di parlemen pusat dan daerah. Katanya banyak pendatang baru, yang baru pertama kalinya terpilih. Namun masih ada pula wajah lama yang terpilih kembali.
Omong-omong apakah para wajah baru akan mampu menahan godaan untuk tidak bolos sidang, rajin berdebat secara cerdas, bisa mengkritik dengan solusi cerdas, dan tentu saja tidak akan masuk dalam radar KPK untuk akhirnya kena OTT?
Orang awam barangkali ada yang berharap supaya para wajah lama juga bisa cuci muka dan hati supaya tidak "meracuni" para wajah baru dengan perilaku malas, asal ngomong, asal kritik, rebutan panggung di media, dan semoga tetap mampu menahan diri terhadap godaan uang (suap/korupsi) dan nafsu lainnya.
Keakraban keluarga Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan anak-anak dan cucunya sering muncul di media main Utama maupun media sosial. Kedekatan Jokowi dengan Kaesang dan Gibran, lalu muncul Jan Ethes sang cucu yang kerap kali membuat warga gemas.
Barangkali itulah hiburan paling indah untuk Jokowi yang sibuk dengan tugas kenegaraan, pemerintahan dan blusukan mantan walikota Solo dan pernah menghebohkan Indonesia ketika Jokowi "nekad" mengeksekusi proyek MRT Jakarta sebagai moda transportasi paling modern dan pertama di Indonesia, yang lebih dari 28 tahun hanya menjadi bahan kajian di masa era gubernur DKI sebelum Jokowi - Ahok. Para pemimpin dunia, baik raja, ratu, presiden atau Perdana menteri sering muncul di berbagai media dengan anggota keluarga, baik dengan anak atau cucunya. Namun, untuk pertama kalinya di Indonesia kedekatan seorang kepala negara sangat menarik perhatian publik ketika warga menyaksikan langsung atau melalui media bagaimana Presiden Jokowi tampil natural. Ada hal-hal lucu yang menghibur warga di tengah hebohnya kesibukan para politisi yang mengkritik Jokowi, bahkan ada hoax yang menyinggung Jokowi - misalnya bagaimana keisengan Kaesang membuat video-video unik seperti Kaesang ngajak Jokowi adu panco.
Ketika Jan Ethes hadir ke dunia, sang cucu, yaitu anak Gibran, perhatian publik pun beralih pada Jan Ethes yang tengah bermain dengan sang kakek, Presiden RI yang gemar naik motor gede ini. Kaesang sempat "iri" karena tidak diajak lagi "bermain" atau jalan-jalan oleh Jokowi.
Begitulah warna politik Indonesia jaman now yang bukan hanya diwarnai oleh debat heboh para elite politik di televisi atau bolosnya anggota DPR RI di saat sidang paripurna atau munculnya kritik tanpa solusi dari para anggota parlemen, yang menurut survey masih dikalahkan wibawanya oleh Lembaga lain seperti KPK, bahkan oleh institusi Polri dan TNI. Apakah Jan Ethes,Kaesang Atau Gibran Yang Akan Jadi Politisi?
Pertanyaan tentang karier politik di kalangan para pejabat seperti gubernur, bupati, anggota parlemen, bahkan para lurah atau kepala desa sering muncul di kalangan warga, sesuai tempatnya, apakah tingkat nasional, daerah atau pedesaan.
Munculnya anak atau cucu seorang pemimpin publik adalah hal biasa. Ada yang dipaksakan, bahkan terpaksa terjadi karena situasi tertentu atau muncul sebagai pemimpin yang juga mumpuni seperti sang ayah atau kakek, artinya memang yang bersangkutan punya bakat dan kapasitas yang juga memenuhi syarat untuk menjadi pejabat publik.
Jan Ethes menyapa warga dengan lambaian tangan dan senyum polosnya (kabar24.bisnis.com). Gibran dan Kaesang pada sebuah peresmian bisnis kuliner yang mereka tekuni (tabloidbintang.com)
Apakah Gibran dan Kaesang akan muncul sebagai calon kepala daerah atau calon anggota DPR menjelang pemilu 2024?
Ataukah Jan Ethes yang akan jadi Capres di masa depan? Lalu, siapa kah cucu siapa yang akan menjadi penantang tangguh yang siap menghadapi Jan Ethes?
Jika ada mesin waktu seperti di film fiksi ilmiah, rasanya kita ingin melihat ke masa depan tentang kiprah Kaesang, Gibran atau Jan Ethes di bidang politik.
Kaesang tertangkap kamera video ketika #BarengJokowi putihkan Jakarta pada #Pemilu2019.
Apakah Kaesang yang akan anda saksikan sebagai caleg, cagub atau calon bupati?
Biarlah sang waktu yang menjawab. |
|