Hari ini, Kamis, 24 Januari 2019 Basuki Tjahaja Purnama Bebas.
Kemana BTP akan pergi setelah keluar dari "Sekolah Kehidupan" di Mako Brimob, di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Apakah akan berbisnis, menikah lagi atau terjun ke show business atau kembali ke panggung politik?
BTP bersama Djarot yang tetap setia sebagai sahabat Ahok.
Video Bapak Gultom & BTP alias Ahok
Ahok minta dipanggil dengan nama BTP.
Video Jika Ahokers Jumpa Ahok setelah BTP Bebas
Apakah sejarah baru seorang BTP dimulai hari ini?
0 Comments
Debat Perdana Capres 2019 antara Paslon 01 (Jokowi Maruf Amin) VS Paslon 02 (Prabowo Sandiaga Uno) mendapat respons beragam dari para pengamat politik dan warga masyarakat, bahkan para pengamat kejiawaan. Misalnya bagaimana mereka mengamati gestur Jokowi yang sempat tampil kurang lepas, begitu pula ketika Prabowo joged gara-gara merespons Jokowi sang Patahana, apalagi setelah Sandiaga Uno memijit bahu pasangannya, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Ada pula yang mengamati dengan cermat penampilan pertama KH. Ma'ruf Amin dalam debat tersebut yang dinilai kurang aktif. Namun Ketua MUI ini memberikan reaksi, bahwa sikapnya bagaimana layaknya wakil presiden. Bahwa menurut UUD 1945 Wapres merupakan pembantu presiden. Hal ini menarik karena tidak boleh ada matahari kembar di NKRI.
Ketika Prabowo dipijit Sandiaga Uno saat Prabowo joged setelah merespon komentar Jokowi (katadata.co.id) Sikap serius Presiden Joko Widodo sang capres patahana dan KH. Ma'ruf Amin, Cawapres 01 (indotelko.com)
Terlepas dari bagaimana kita menilai debat tersebut, maka menarik pula bagaimana warga dalam menilai atau merespon jalannya debat Perdana yang akan dilanjutkan debat kedua pada 17 Februari 2019 - dan masih ada tiga debat berikutnya menjelang pencoblosan pada 17 April 2019.
Fokus warga tentang materi dan segmen debat yang menjadi favorit maupun yang menjadi bahan kritik mereka juga beragam, misalnya tentang terorisme, HAM, hukum dan korupsi. Dalam debat yang mengulang pertemuan Jokowi dan sang penantang Prabowo Subianto ini juga dicermati oleh seorang warga ketika Prabowo akan meningkatkan tax ratio pajak jika nanti terpilih.
Menurut Prabowo dengan menaikkan rasio pajak, bahkan jika gaji para ASN, TNI dan POLRI serta kepala daerah dan pejabat di negara ini dinaikkan, maka bisa mengatasi masalah korupsi. bahkan ampuh untuk mencegah terjadinya aksi terorisme.
Bagaimana respon Jokowi pada debat 17 Januari 2019 terhadap argumentasi Prabowo sudah kita ketahui. Pada video berikut ini ada reaksi dan pendapat warga tentang debat tersebut, khususnya tentang korupsi dan masalah pajak, dimana Prabowo ingin menaikkan tax ration untuk menuntaskan banyak hal di Indonesia.
Tentu anda punya pendapat unik tentang jalannya debat pada 17 Januari 2019 yang lalu. Ayo kita saksikan video tersebut. Pertanyaanya adalah apakah reaksi warga akan mempengaruhi pilihanya pada 17 April 2019 di TPS?
Apakah anda sependapat dengan warga di video ini?
Silahkan tuliskan komentar anda pada bagian bawah artikel ini.
Demokrasi langsung yang dimulai sejak 2009 memunculkan tradisi baru seperti Pemilu Presiden di Amerika Serikat dan negara maju lainnya; adanya debat kandidat presiden dan kepala daerah setiap ada Pilpres maupun Pilkada.
Debat perdana pilpres 2019 kabarnya akan diawali dengan penampilan Ira Koesno yang dikenal sebagai presenter TV tersebut sebagai moderator debat. Ira Koesno yang dikena cantik dan cerdas ini akan diuji kembali setelah sukses menjadi moderator pada debat Pilkada Jakarta pada 2017. Meskipun ada penggemar Najwa Sihab yang ingin supaya "host" Mata Najwa ini juga bisa tampil sebagai moderator debat capres Jokowi VS Prabowo, maupun debat Cawapres KH. Ma'ruf Amin VS Sandiaga Uno.
Ira Koesno siap jadi moderator debat perdana capres (banjarmasin.tribunnews.com). Para kandidat Pilpres: Jokowi Maruf Amin VS Prabowo Sandiaga Uno (jogja.tribunnews.com). Apakah Najwa Shihab si Mata Najwa juga akan tampil pada debat capres 2019? (id.wikipedia.org)
Dijadwalkan akan ada sekitar 5 kali debat dengan berbagai topik. Terlepas penting dan tidaknya debat pada Pilpres 2019 ini, diharapkan debat berlangsung dengan seru namun lebih mengutamakan substansi sebagai capres atau cawapres, tanpa ejek mengejek pribadi kandidat lawan, apalagi kalau melempar isu SARA.
Masyarakat Indonesia yang sering disebut sudah cerdas secara politik dan nalar sederhana, para penonton lebih berharap pada debat yang mengutamakan program kerja jika terpilih sebagai Presiden periode 2019 - 2024.
Membahas rekam jejak dan prestasi masing-masing kandidat pasti lebih disukai calon pemilih yang sudah begitu sering disebut lebih cerdas baik oleh para politikus, elite politik, para pengamat maupun oleh media itu sendiri. Karena itu sangat tidak elok jika tim ahli dan penasehat para kandidat dengan sengaja atau tersamar menyelipkan "celetukan" isu yang sifatnya primordial, ras suku, agama dan kehidupan yang terlalu pribadi para calon.
Nuansa black campaign tanpa data dan fakta, apalagi melempar celetukan hoax adalah prilaku buruk yang tidak mencerminkan kepribadian bangsa yang berdasarkan Pancasila. Jika "aksi kampungan" itu dilakukan, maka masyarakat yang "mungkin" belum cerdas akan kena efek negatif dan tidak bisa memilah mana yang fakta, isu dan hoax.
Barangkali menarik untuk didengarkan pendapat warga tentang debat capres sebagaimana muncul pada video berikut ini:
Apakah anda setuju dengan pendapat warga setelah menyaksikan video tersebut?
Semoga debat capres 2019 bisa menjadi ajang adu gagasan, prestasi dan janji yang semakin meneguhkan impian warga kita untuk Indonesia Maju.
|
|