Berkat media sosial dan super aktifnya warganet di Indonesia, perang antara Rusia dan Ukraina menjadi lebih seru daripada film perang versi major studio Hollywood.
Pro kontra aksi Presiden Vladimir Putin yang menyerang Ukraina, bahkan sudah heboh sebelum Putin memerintahkan tentaranya untuk melakukan serangan pertama. Di antara pengamat politik dan pegiat media sosial terdiri paling tidak tiga kubu, dari yang mendukung Putin, membela Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy alias Zelenskyy, dan tentu saja pihak yang netral dalam memahami perang di era digital ini.
Menyimak perbincangan tentang perang Rusia VS Ukraina ini di televisi nasional, media sosial dan berita online memang menarik.
Meskipun kadang kala ada tokoh atau warganet yang merespon perang ini dengan sedikit berlebihan. Muncul pula reaksi pro dan kontra dengan sikap Presiden Jokowi terhadap perang yang sudah berlangsung satu bulan ini. Menurut konstitusi atau UUD 1945, dalam percaturan politik dunia, khususnya jika terjadi konflik bersenjata (perang), politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Pada era perang dingin, Indonesia juga menganut prinsip Non Blok, yang merupakan ikon politik luar negeri pemerintahan Presiden Sukarno.
Karena itu menarik untuk menyimak analisis HM. Darmizal, MS, Ketua Umum RèJo, yang memiliki profile flamboyan ini dikenal dengan opini dan analisisnya yang khas: tajam dan langsung menyentuh pada isu yang sedang berkembang.
Pada tayangan berikut ini, kita akan melihat bagaimana sikap HM. Darmizal, MS. yang bukan saja piawai dalam bisnis, melainkan juga karena pengalaman politiknya sebagai politikus senior yang sudah ngelotok di blantika politik nasional.
0 Comments
|
|