Pada Pilpres 2019 Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden patahana punya sebuah andalan yang disebut Kartu PraKerja yang akan diberikan untuk para calon pekerja juga pekerja yang akhirnya menganggur. Sebelumnya Presiden Jokowi sudah sukses dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Program Kartu Prakerja tersebut juga menjadi bahan perdebatan ketika Debat Capres dengan Prabowo Sandi.
Kartu Prakerja itu akhirnya dikeluarkan setelah terjadi pandemi global gara-gara serbuan Covid-19 atau virus Corona. Pada kartu ini selain ada insentif berupa uang yang bisa digunakan oleh korban PHK atau penganggur, ada juga program latihan kerja (bisnis) yang bisa diikuti secara online.
Pada dasarnya tujuan dari Kartu Prakerja tersebut merupakan ide cemerlang Presiden Jokowi, bahwa para penganggur atau korban PHK bukan hanya mendapatkan uang yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan juga supaya mereka bisa mengisi waktu untuk belajar hal baru.
Pelatihan tersebut diharapkan supaya mereka punya pengetahuan dan keterampilan baru, sehingga bukan hanya berguna untuk bekal mencari pekerjaan baru, bahkan bisa menjadi inspirasi untuk membuka usaha baru atau menjadi wirausaha. Namun, setelah Kartu Prakerja yang tujuannya membantu para pencari kerja maupun korban PHK ini menimbulkan pro kontra, terutama pada materi pelatihan online yang ditawarkan pada kartu tersebut. Kritik terhadap materi atau modul pelatihan tersebut bukan hanya muncul di media sosial, juga meluncur dari Rudi S. Kamri.
Apakah Rudi S. Kamri punya solusi atau saran selain kritik? Pada saat seperti ini yang dibutuhkan negara ini (Presiden Jokowi atau pemerintah) adalah solusi, bukan hanya omongan nyinyir.
Rudi yang sering mengenakan busana batik ini menuangkan kritikannya pada artikel yang ditampilkan utuh pada laman ini.
Kartu PraKerja: Solusi Cerdas Jokowi Tapi Salah Kelola Pembantu Presiden
Oleh: Rudi S Kamri
Kartu PraKerja adalah program andalan Presiden Jokowi. Program Kartu Prakerja mulai digaungkan Jokowi saat kampanye Pilpres 2019 lalu bersama Kartu Sembako Murah dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Ketiga kartu tersebut akan melengkapi beberapa kartu sakti yang sudah ada. Rencana awal Kartu PraKerja akan mulai diluncurkan bulan Agustus 2020, namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini program ini dipercepat realisasinya. Sekilas saya akan berikan 'over view' tentang Kartu Prakerja.
Penerima manfaat program Kartu PraKerja ini adalah WNI berusia 18 tahun ke atas, lulusan sekolah apapun, korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tidak sedang mengikut pendidikan lain. Target penerima manfaat Kartu PraKerja rencananya 5,6 juta orang.
Para pemegang Kartu Pra Kerja ini akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000 dengan rincian:
1. Biaya pelatihan Rp1.000.000 untuk beli aneka modul pelatihan di platform digital mitra Kartu PraKerja. 2. Insentif bantuan sosial sebesar Rp600.000 per bulan selama empat bulan dengan total Rp2.400.000. 3. Insentif pasca survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei untuk tiga kali dengan total Rp150 ribu. Secara obyektif program Kartu PraKerja merupakan inovasi cerdas dari Presiden Jokowi. Program ini merupakan solusi dan jawaban terbaik di tengah dampak pandemi Covid-19. Karena saat ini jutaan orang kena PHK massal karena banyak perusahaan berhenti beroperasi terdampak pandemi Covid-19.
Namun sayang sekali Tim Kerja dari Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kantor Staf Presiden (KSP) yang ditunjuk menjadi operator program Kartu PraKerja terlihat tidak profesional dan tidak menjalankan tugasnya dalam merealisasikan tujuan hebat ini dari Presiden Jokowi. Ada beberapa catatan yang secara terbuka saya sampaikan ke publik, mudah-mudahan bisa menjadi masukan dan perbaikan dari implementasi program Kartu PraKerja.
PERTAMA: MITRA KERJA Perusahaan platform digital yang menjadi mitra kerja ternyata ditunjuk langsung oleh Tim Kerja Program Kartu PraKerja. Saat ini ada delapan perusahaan yang telah ditetapkan menjadi mitra kerja Kartu Prakerja yang akan menjadi fasilitator pelatihan online peserta Kartu Prakerja yaitu : Kemenaker, Pintaria, Tokopedia, MauBelajarApa, Pijar Mahir, BukaLapak, Ruangguru, dan Sekolahmu.
Karena dilakukan penunjukan langsung, tentu saja kebijakan ini menimbulkan kecurigaan dan kontroversi di masyarakat tentang obyektivitas dalam penentuan perusahaan platform digital yang ditunjuk. Ini sesuatu yang tidak bisa dihindari dan dibantah karena kesalahan sistem seleksi tertutup yang dilakukan oleh Tim Kerja. Seharusnya seleksi dilakukan dengan tender secara terbuka tidak melalui proses penunjukan.
Sebetulnya proses tender bisa dilakukan secara sederhana dengan memangkas beberapa tahapan dengan pertimbangan kondisi kedaruratan ekonomi. Dan hal itu bisa dilakukan sekarang, bersamaan dengan proses seleksi penerima Kartu Prakerja.
SARAN SAYA:
Segera lakukan proses seleksi terbuka kembali perusahaan platform digital sebagai mitra pelatihan online program Kartu Prakerja. Waktu masih cukup dan memungkinkan. Dengan kerja keras dan cerdas semua itu bisa dilakukan. Delapan perusahaan yang telah ditunjuk boleh mengikuti seleksi ulang program ini. KEDUA : MODUL PELATIHAN Modul pelatihan online program Kartu Prakerja yang telah diputuskan oleh Tim Kerja adalah sebagai berikut: 1. Basic English for Ojol Driver Ojol 2. Belajar Bikin Pempek 3. Latihan Soal CPNS & Kunci Jawaban 4. Menjahit Masker Anti Corona 5. Belajar Menjadi Barista dan Membuka Warung Kopi di Rumah 6. Belajar Microsoft Excel untuk UMKM 7. Hasilkan Uang Fotografer Pakai HP 8. Cara Menulis CV yang dilirik HRD 9. Belajar Membuat Kroket Ayam Keju 10. Persiapan Mencari Kerja 11. Buat Brosur Digital Aplikasi Canva
Secara jujur harus saya katakan bahwa modul pelatihan online ini 95% aneh dan sangat memalukan. Karena terlalu umum, terlalu biasa dan tidak sesuai dengan harga yang dipatok. Modul-modul tersebut kurang 'market oriented' dan kurang bersifat bisnis kekinian. Dan yang paling konyol, hampir semua modul itu bisa dicari dengan mudah dan diperoleh secara gratis di Youtube atau Google. Sesuatu yang seharusnya bisa dihindari oleh Tim Kerja yang ditunjuk oleh Pemerintah. Ada apa? Apa ada...?
SARAN SAYA: Lakukan perombakan modul pelatihan online Kartu PraKerja. Libatkan ahli di bidang HRD, bisnis digital dan ahli bisnis lain untuk menentukan modul yang sesuai dengan kebutuhan para penerima Kartu PraKerja dan masyarakat. Agar hasil dari pelatihan online tersebut bisa langsung diterapkan dan langsung bisa diterima market. KEPRIHATINAN Esensi usulan seleksi mitra kerja dengan sistem terbuka ini untuk menghindari tuduhan negatif yang akan terjadi. Untuk perombakan modul pelatihan juga harus dirombak karena sangat memalukan Pemerintah. Dengan penggunaan anggaran negara sebesar hampir Rp 20 Trilyun, sayang Tim Kerja Kartu Prakerja sama sekali tidak bekerja dengan baik, tidak inovatif dan asal-asalan. Cara kerja mereka yang amburadul, membuat Presiden Jokowi menjadi sararan kritik dan kecaman, padahal hal itu mutlak kebodohan para pembantunya.
Seharusnya pembantu Presiden Jokowi memback-up kerja cerdas Presiden dengan bekerja secara profesional. Tim Kerja Kartu PraKerja sangat memalukan Presiden Jokowi. Dengan melihat cara dan hasil kerja mereka, tidak bisa disalahkan apabila ada tuduhan mereka sengaja mau menyabotase kerja keras dan cerdas Presiden Jokowi.
Demi nama baik dan kehormatan Presiden serta efektivitas penggunaan anggaran negara yang tepat manfaat dan tepat sasaran, saya berharap Presiden Jokowi segera merombak Tim Kerja Program Kartu PraKerja. Jangan sampai anggaran negara terbuang sia-sia tanpa makna.
Salam SATU Indonesia
25042020 #SavePresidenJokowi #SaveProgramKartuPrakerja
Apakah anda punya saran lain?
0 Comments
Dunia tanpa seni pasti sangat kering. Kesenian adalah bagian dari kebudayaan yang dianugrahkan Tuhan untuk umat manusia. Hidup manusia bukan hanya diisi aktivitas olahraga, ekonomi, sosial dan politik. Manusia sejati pasti membutuhkan sentuhan seni dan budaya.
Sebagaimana halnya dunia olah raga yang banyak melahirkan atlit untuk menginspirasi umat manusia supaya hidup sehat jiwa dan raga, bahkan para atlit pun banyak punya jasa untuk membuat harum nama sebuah negara, begitu pula para atlit Indonesia yang telah membuat bendera NKRI berkibar di luar negeri. Konon, selain kepala negara, raja, ratu, presiden dan perdana menteri, bendera akan berkibar dengan iringan lagu kebangsaan saat seorang atlit menerima medali emas di ajang olah raga internasional.
Glenn Fredly diterima oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada sebuah acara penting (gesuri.id) Rudi S. Kamri pengamat sosial dan politik bersama Cilla aktivis budaya Nusantara Krida Dhari Indonesia (dok. istimewa).
Dunia pasti faham, bahwa banyak kontribusi yang diberikan oleh para seniman untuk sebuah negara, bahkan kepada dunia, begitu pula para seniman Indonesia di berbagai bidang masing-masing. Lagu Indonesia Raya adalah sumbangan besar seorang seniman untuk negeri ini sebelum Indonesia Merdeka. WR. Supratman dan banyak seniman lain seperti pelukis, penari, penulis, sineas (film maker), artis layar lebar, pelawak dan sebagainya yang punya kiprah untuk kemajuan bangsa kita.
Glenn Fredly bersama istri Presiden Gus Dur, Sinta Nuriyah dan Alissa Qotrunnada Wahid, putri Gus Dur seorang aktivis toleransi (oase.id).
Glenn Fredly juga seorang suami dari Mutia Ayu yang juga seorang penyanyi (dok.istimewa)
Begitu pula Glenn Fredly, seniman musik yang sangat rendah hati. Glenn adalah seniman serba bisa dengan golden voicenya telah memukau para penggemarnya. Di semua panggung konser dan dunia musik, Glenn juga punya kepedulian pada isu sosial. Dia punya semangat dan gencar mendukung gerakan anti korupsi, masalah lingkungan hidup. Glenn pun adalah seorang aktivis toleransi yang didukung oleh Presiden Abdurahan Wahid dan putri Gus Dur Alissa Wahid. Karena itulah Rudi S. Kamri, seorang aktivis dan pemerhati sosial dan politik menulis Obituari untuk menghormati seorang Glenn Fredly.
Obituari Glenn Fredly
Oleh: Rudi S Kamri
Secara pribadi saya tidak terlalu mengenal Glenn Fredly. Hanya pernah dalam suatu kesempatan bertemu dan berbincang sejenak tentang Jokowi dan arah perjalanan bangsa ini setelah era Jokowi tidak lagi menjadi Presiden pada tahun 2024 nanti.
Kesan yang saya tangkap, dia orangnya sangat concern dan peduli dengan masalah kebangsaan. Dia juga seorang pribadi yang humble dan pendengar yang baik. Saat saya menjelaskan perspektif saya tentang kebangsaan, dia terlihat tekun menyimak. Dia juga mengatakan telah mengenal saya dari beberapa tulisan saya yang beredar di beberapa group relawan Jokowi. Pada saat hal itu disampaikan oleh seorang Glenn Fredly, jujur saya tersanjung.
Kebetulan saya dan Glenn punya tanggal dan bulan lahir yang sama, 30 September. Waktu keramat untuk bangsa Indonesia, kami berdua tertawa saat saya singgung tentang tanggal kelahiran kami. Meskipun saya jauh lebih tua dibanding dia (usia kami terpaut 11 tahun), saya menaruh respect yang tinggi atas talenta musikalitas dan kerendahan hatinya. Untuk ukuran seorang artis besar yang kondang seantero Asia, Glenn adalah pribadi yang sangat santun, rendah hati dan sangat menghargai orang lain.
"Dia tidak sekedar menyanyi, tapi dia sedang menyuarakan suara hatinya yang terdalam," kata seorang sahabatku. Dan saya sangat setuju. Suaranya halus seperti kidung malaikat yang sedang membuai semesta raya. Tidak banyak manusia di dunia ini yang mempunyai berkah talenta suara seindah itu. Dan Glenn salah satu umat Tuhan yang beruntung diberikan anugerah itu.
Akhir Desember 2019 saya bersama beberapa sahabat nonton konser Glenn Frendly di ICE Serpong Tangerang Selatan. Ini kali pertama saya nonton konser Glenn Fredly secara langsung. Dan seperti biasa penonton yang mayoritas perempuan larut dalam alunan suara indahnya. Mungkin itu konser terakhir Glenn.
Dan pada saat Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo yang lahir pada 28 Februari 2020 buah cinta Glenn dengan Mutia Ayu berusia 40 hari, Glenn harus memenuhi panggilan Illahi. Di usia yang sangat muda Glenn harus menuntaskan perjalanan dunianya. Pada saat umat Kristiani sedang bersiap memperingati Paskah di bumi, Glenn akan bersuka cita merayakan Paskah bersama para malaikat di surga.
Rencana Tuhan terkadang tidak sesuai dengan keinginan manusia. Bahkan terkadang sulit dimengerti. Namun saya percaya, keputusan Tuhan apapun pasti yang terbaik untuk kita semua. Untuk itu kita harus mencoba ikhlas melepas putra terbaik bangsa ini untuk kembali pulang. Sumbangsih Glenn Fredly untuk negeri ini dalam bentuk karya musik akan tetap abadi dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.
Setidaknya kita bersyukur kepada Tuhan, karena pernah mengirimkan umatNya yang bersuara malaikat untuk hadir di tengah kita dan menghibur kita. Selamat jalan Glenn..... Tidurlah dalam keabadian. Dan satu hal yang bisa saya pastikan, Gewa kelak akan berucap: "Saya bangga menjadi anak Glenn Fredly".
Indonesia Berduka
09042020
Untuk penggemar setia Glenn Fredly atau siapapun yang peduli pada Indonesia yang indah, kuat dan jaya, mungkin kita merenung sejenak sambil menyaksikan kreativitas artis multi talenta, Glenn Fredly, yang begitu cinta pada Indonesia yang punya semboyan utama Bhineka Tunggal Ika berdasarkan Pancasila, kita bisa mengenang Glenn pada video berikut ini.
Jika anda terinspirasi dengan artikel ini, silahkan bagikan obituari ini untuk para sahabat, keluarga dan siapa saja yang juga mengenang Glenn Fredly sebagaimana apa adanya, yang telah memperindah Indonesia dengan semua karya dan aktivitas untuk kemanusiaan dan NKRI.
Wabah Covid-19 atau virus Corona merupakan bencana global yang menimpa lebih 200 negara dunia, termasuk Indonesia. Berbagai kebijakan dilakukan untuk mencegah meluasnya paparan virus mematikan ini seperti social distancing, physical distancing bahkan Presiden Jokowi telah memerintahkan pembangunan rumah sakit khusus di Pulau Galang, Batam, yang sudah beroperasi penuh. Sebelumnya Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta diubah menjadi rumah sakit darurat.
Upaya luar biasa telah dilakukan pemerintah pusat untuk menghadapi virus Corona ini meskipun ada banyak pro kontra, bahkan berita hoax berseliweran di media sosial terkait C0vid-19 ini. Bersyukurlah ternyata mayoritas warga +62 ini masih banyak yang segar waras, sehingga solidaritas sosial juga meluas untuk menolong warga kecil.
Dengan berbagai pertimbangan Presiden Joko Widodo telah memutuskan pada 7 April 2020 untuk menyalurkan Social Safety Net atau jaring pengaman sosial (JPS) lebih dari 150 Triliun Rupiah untuk wong cilik terdampak virus Corona. Ini merupakan cara pemerintah pusat untuk menanggulangi masalah dan dampak ekonomi yang terjadi akibat virus Corona. Lalu, apa respon dan tanggapan Rudi S. Kamri, seorang pemerhati sosial dan politik terhadap keputusan besar Presiden Jokowi pada periode kedua pemerintahannya ini?
Rudi S. Kamri pada sebuah acara penting bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan (dok. istimewa). Ilustrasi Jaring Pengaman Sosial yang disiapkan Presiden Jokowi untuk wong cilik terdampak secara ekonomi akibat Covid-19 atau Virus Corona (gesuri.id)
Ternyata Rudi S. Kamri memiliki informasi sangat penting berniali A1 tentang masalah ini. Seperti biasa Rudi akan mengulasnya dengan pandangan tajam dan kritis sebagaimana terungkap pada artikel di bawah ini.
Jaring Pengaman Sosial Untuk Atasi Dampak Covid-19, cukupkah?
Oleh: Rudi S Kamri
Hari ini saya dihubungi oleh sahabat saya salah seorang pejabat eselon 1 di Kantor Staf Presiden (KSP) yang terlibat langsung di Tim Kecil Presiden dalam penanganan dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Kami berdiskusi panjang lebar tentang banyak hal. Banyak masukan yang saya berikan dan banyak pula masukan yang saya terima tentang rencana dan upaya Pemerintah dalam mengatasi dampak dari penyebaran Covid-19 di negeri ini.
Intinya saya bahagia dan optimis bahwa ternyata Pemerintah telah menyiapkan banyak skema ekonomi yang berupa bantuan bencana non-alam (non-natural disaster relief) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak langsung dari Covid-19 ini. Dan satu hal lagi, informasi yang ingin saya bagikan bahwa semua jajaran aparat Pemerintah dan keamanan tegak lurus loyal di bawah komando Presiden Jokowi. Ini secara jelas dan nyata telah membantah dugaan kelompok oposisi yang mengatakan Pemerintah tidak kompak dalam penanganan Covid-19.
Pertanyaannya, dengan adanya enam skema bantuan langsung kepada masyarakat yang merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) senilai kurang lebih Rp 150 trilyun tersebut apakah bisa mengatasi semua permasalahan yang akan timbul akibat mandeknya perekonomian akibat Covid-19? Saya punya optimisme hal ini lumayan membantu, namun harus secara jujur saya katakan tidak akan mungkin bisa 100% menolong kesulitan masyarakat sebagai akibat berhentinya mesin perekonomian di Indonesia.
Namun harus secara jujur harus kita akui program JPS dari Presiden Jokowi tersebut merupakan program terbaik yang bisa dilakukan di tengah ekonomi global yang semuanya mengalami perlambatan. Secara komparatif juga bisa kita banggakan bahwa program JPS dari Indonesia merupakan program terbaik dibandingkan beberapa negara lainnya khususnya Asia yang sedang mengalami kesulitan yang sama. Seperti kita tahu India, Filipina dan Malaysia terjadi chaos akibat program JPS di negara tersebut tidak berjalan dengan baik.
Ada beberapa hal yang saya usulkan kepada sahabat saya dari lingkaran istana tersebut untuk disampaikan kepada Presiden:
PERTAMA
Harus ada jaminan bahwa data masyarakat yang terdampak benar-benar akurat sesuai dengan rakyat yang berhak menerima bantuan. Pemerintah Pusat harus mendapat jaminan dari Pemerintah Daerah bahwa data yang diberikan benar-benar akurat dan riil bukan data hasil manipulasi atau rekayasa. KEDUA Implementasi dari bantuan sosial (bansos) yang merupakan program JPS harus sesegera mungkin dilakukan dengan birokrasi yang tidak kaku tapi tetap akuntable. KPK, BPK, BPKP, Kejaksaan dan Kepolisian serta Lembaga Non Pemerintah harus dilibatkan secara aktif untuk mensupervisi pengucuran dana bansos tersebut. Karena berdasar pengalaman dana bansos sangat rawan untuk dikorupsi. KETIGA Ada jaminan keamanan dari aparat keamanan khususnya di Jakarta agar kegiatan usaha retail kecil seperti CircleK, Alfamart dan Indomart dapat berjalan tanpa gangguan. Karena adanya retail kecil tersebut sangat membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat dan disamping itu membuat kegiatan ekonomi masyarakat di level bawah tetap berdenyut.
KEEMPAT
Pemerintah khususnya Presiden harus menghimbau kepada para pengusaha besar khususnya yang mempunyai pegawai atau mitra usaha besar seperti GOJEK, Grab, BlueBird dan perusahaan lainnya untuk melakukan program peduli sosial untuk karyawan masing-masing. Kalau para Pengusaha sudah "mengurusi" karyawannya masing-masing maka sudah pasti beban Pemerintah akan berkurang, sehingga sumbangan bansos bisa diarahkan untuk kelompok masyarakat lain. KELIMA Presiden agar menghimbau secara resmi partisipasi masyarakat Indonesia yang berkecukupan untuk membantu kepada masyarakat di sekitarnya. Partisipasi sosial masyarakat ini sejatinya merupakan kultur dasar bangsa Indonesia yang mempunyai DNA gotong royong yang kuat. Kegiatan partisipasi sosial masyarakat selama ini sudah berjalan namun akan lebih bergema dan bermakna apabila Presiden langsung memberikan himbauan dan melakukan ajakan. KEENAM Pemerintah tidak perlu risau dengan kritikan dan hujatan dari kelompok oposisi maupun kelompok sakit hati. Karena kebijakan apapun dari Pemerintah pasti akan mereka caci maki. Untuk urusan ini serahkan saja kepada para Social Influencer dan Netizens +62 yang waras. Tugas saya dan kita semua yang akan menghadapi untuk menggempur dan membungkam mereka. Pemerintah santuy aja, untuk urusan ini biarkan kami yang bekerja. Setuju sahabat ? Mudah-mudahan bencana Covid-19 segera berlalu dan kita bersama-sama mengatasi dampak apapun yang akan terjadi. Saya yakin, Tuhan masih dan selalu sayang negara dan rakyat Indonesia......
Salam Indonesia Bangkit
07042020 #BersatuMelawanCovid19
Sebagai warga Indonesia yang baik, anda pasti punya kepedulian sosial yang tinggi. Karena itu pesan Rudi S. Kamri pada tayangan berikut ini penting disimak dan disebarkan ke semua jaring media sosial ini supaya badai Corona segera berlalu dengan segala dampaknya. Bersama kita bisa menjadi agent yang baik untuk solidarity movement demi NKRI yang lebih kuat.
Jadikan hari ini sebagai hari solidaritas sebagai pelaksanaan sejati gerakan gotong royong yang merupakan local genius asli Nusantara.
Setelah rezim orde baru tumbang Indonesia menikmati kebebasan sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Pemilu presiden dan pemilihan kepala daerah diselenggarakan secara langsung. Ini menarik karena rakyat bebas memilih, para pengamat serta warga pun bebas bersuara secara politik.
Namun kebebasan itu juga menghasilkan kebebasan yang kadang kala lebay, over dosis, kritik tanpa solusi. Kemajuan teknologi di bidang sosial media membuat para netizen atau warganet juga membuat dunia maya ramai dengan ujaran kebencian dalam format meme, video, foto dan cuitan yang sangat heboh. Bahaya lain pun muncul. Perasaan warga jadi terbelah. Jurang pro dan kontra menimbulkan gesekan di akar rumput.
Kebebasan di era demokrasi setelah reformasi 1998 bagaikan golok bermata dua, para pengamat dan kritikus dadakan bermunculan bagaikan virus di media utama, media online dan tentu saja di media sosial. Kritikan berseliweran namun hampir pasti tanpa disertai solusi. Para politikus yang duduk di parlemen maupun yang belum dapat kursi sering menjadi pemukul gong yang menimbulkan kegaduhan.
Semua kehebohan itu punya tujuannya masing-masing entah untuk membuat panggung baru, mencuri panggung atau menjadi pendukung seorang tokoh secara membabi buta. Sementara itu ada begitu banyak jempol yang bergerak begitu cepat melebihi kecepatan mobil balap Formula E, sehingga dunia maya semakin panas yang membakar dunia nyata.
Ternyata jempol dan jari jari telah menjadi pembawa virus baru yang sangat membahayakan semangat Bhineka Tunggal Ika yang berdasarkan Persatuan Indonesia atau Pancasila. Otak dan pikiran yang seharusnya bisa direm oleh akal budi maupun perasaan gotong royong rupanya begitu sulit untuk dilaksanakan untuk menjaga Indonesia supaya terbebas dari penyakit kebencian dan terbelahnya persaudaraan di bumi Nusantara ini.
Meskipun sudah banyak orang yang telah diperiksa berjam jam di kantor polisi, bahkan sudah banyak yang masuk ruang tahanan di penjara sebagai narapidana, ternyata masih ada saja yang gatal untuk memerintah jempolnya untuk memforward hoax yang mereka terima di smartphone mereka yang sengaja dibuat oleh orang-orang yang tega untuk menyebarkan penyakit kebencian dan kebohongan kepada publik.
Sering dibilang bahwa masyarakat Indonesia adalah terdiri dari individu yang ramah tamah, suka gotong royong untuk menolong sesama, bahkan dinilai masyarakat dunia sebagai masyarakat yang religius. Apakah nilai nilai kemanusiaan di Indonesia yang begitu indah karena didukung kearifan lokal yang sudah ada ratusan tahun ini sudah luntur, sehingga tidak mampu untuk mengendalikan pikiran, ucapan dan perbuatan untukk tetap menjaga indahnya persatuan serta persaudaraan di antara kita.
Jika ada lagu religi supaya kita menjaga hati, maka di saat virus Corona atau Covid-19 ini sedang dilawan dengan kerja keras semua pihak, baik oleh pemerintah pusat dan daerah serta para relawan, dokter, para medis, polisi, tentara dan tentu saja warganet, maka sangat bagus untuk menjaga jempol kita masing-masing untuk tidak terlalu cepat untuk memforward hoax apalagi sengaja memerintahkan jempol kita untuk merancang hoax serta ujaran kebencian itu sendiri. Ingat kata Cak Lontong: Mikiiirr .....
Daripada terkena masalah hukum gara-gara menyalahgunakan jempol, yuk tertawa ngakak sejenak bareng Cak Lontong.
Jika anda ingin teman-teman serta saudara-saudara kita yang lain di seluruh dunia ikut tertawa, yuk gunakan jempol masing-masing untuk memforward artikel ini.
Pemerhati sosial dan politik sekaligus penulis terkenal yang juga dikenal sebagai nara sumber serta moderator untuk berbagai event penting di Indonesia sangat peduli pada akibat yang ditimbukan oleh Covid-19 atau Virus Corona.
Serangan Covid-19 terjadi secara global dimana lebih dari 200 negara yang warganya terpapar virus berbahaya ini. Ribuan orang telah meninggal juga sangat banyak yang tengah dirawat. Hal ini membuat berbagai pihak bekerja keras dan sangat berdedikasi untuk menanggulangi wabah global ini seperti para dokter, perawat dan tenaga medis lainnya serta para relawan. Pengorbanan mereka berakibat pula terpaparnya mereka oleh Covid-19, bahkan sudah ada yang meninggal dunia. Hal ini terjadi pula di Indonesia.
Rudi S. Kamri bersama Cilla seorang pegiat seni budaya di sebuah event di Jakarta (Image: New Inspiration Channel). Pada foto kanan Presiden Jokowi menyalami Rudi S. Kamri di Istana Kepresiden (Image: beritalima.com)
Dampak lain dari virus Corona telam membuat ekonomi gloabal dan Indonesia menurun yang berpengaruh pula pada banyak orang yang penghasilannya menurun, bahkan ada yang terancam PHK.
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi telah berusaha keras melakukan berbagai upaya bersama Kabinet Indonesia dan badan terkait termasuk para kepala daerah di seluruh Nusantara. Agar mata rantai penyebaran virus Corona ini bisa diputus lebih cepat, Rudi S. Kamri punya permintaan khusus kepada Presiden Jokowi sebagaimana tersebut di bawah ini.
Tolong Tegas Larang Mudik Lebaran Bapak Presiden !!!
Oleh: Rudi S Kamri
Dari berbagai keputusan besar yang diambil oleh Presiden Joko Widodo terkait pandemi Covid-19, satu hal yang membuat saya kecewa berat adalah keputusan ambigu yang diambil oleh Presiden terkait mudik lebaran. Dari pemberitaan yang saya baca, Pemerintah memutuskan tidak melarang mudik tapi hanya menghimbau masyarakat untuk tidak mudik. Bagi masyarakat yang mudik diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Bagaimana mungkin Pak Presiden?
Dengan ketidaktegasan Pemerintah dalam mengambil kebijakan melarang mudik sampai hari ini tercatat sudah lebih dari 14 ribu orang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah melakukan mudik ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini belum terdata yang mudik ke Sumatera dan daerah lain. Dan saya yakin beberapa hari ke depan jumlah ini akan semakin meningkat pesat tak terkendali. Ada beberapa catatan keberatan yang saya sampaikan kepada Pemerintah:
PERTAMA
Seperti kita ketahui bahwa Jabodetabek adalah daerah epicentrum wabah corona di Indonesia. Hampir semua pasien di daerah (di luar Jabodetabek) yang positif terpapar virus corona punya catatan pernah berkegiatan di Jabodetabek. Kalau migrasi/perpindahan penduduk dari Jabodetabek tidak dicegah dengan tegas saya khawatir penyebaran Covid-19 akan semakin meluas ke seluruh wilayah Indonesia. KEDUA Permintaan untuk melakukan isolasi mandiri bagi masyarakat yang mudik hampir mustahil dapat dilakukan dengan baik oleh masyarakat di daerah. Apalagi dengan suasana lebaran, sudah pasti interaksi sosial di kampung akan semakin intens dan sudah pasti himbauan untuk isolasi mandiri tidak akan bisa dilakukan oleh masyarakat yang rata-rata mempunyai kesadaran yang rendah.
KETIGA
Ketidaktegasan Pemerintah dalam mengambil kebijakan melarang mudik ini secara tidak langsung akan menambah beban tenaga kesehatan dan aparat di daerah di luar Jabodetabek. Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa fasilitas kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan di daerah sangat terbatas. Dan saya yakin keputusan ini akan membuat para Kepala Daerah khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta daerah lain sangat kecewa dengan Pemerintah Pusat. Iming-iming Pemerintah Pusat bahwa yang tidak mudik akan mendapat insentif bantuan sosial, saya yakin juga tidak akan efektif. Karena tidak semua penduduk yang mudik masuk golongan ekonomi tidak mampu. Dan ini bagi saya bukan sekedar masalah ekonomi semata. Tapi merupakan upaya cerdas dari Pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. Satu-satunya jalan bagi saya adalah KARANTINA WILAYAH Jabodetabek SECARA KETAT DAN TEGAS. Tanpa ketegasan jangan harap penyebaran virus corona ini dapat dihentikan.
Saya tidak tahu siapa yang memberi masukan kepada Presiden. Tapi saya punya keyakinan kuat kebijakan ambigu ini sangat tidak tepat. Kita harus belajar dari Pemerintah Kota Wuhan China yang melakukan karantina wilayah secara ketat dan terbukti akhirnya mereka bisa tuntas mencegah penyebaran Covid-19 ke wilayah lain di China.
Mumpung belum berlanjut, saya berharap Presiden Jokowi bisa meralat keputusan yang diambil terkait mudik lebaran. Saya menyarankan Presiden Jokowi tegas melakukan isolasi wilayah atau karantina wilayah untuk Jabodetabek. Kalau tidak dilakukan saya khawatir penyebaran Covid-19 akan semakin tidak terkendali.
Kalau paparan virus corona semalam liar menyebar ke seluruh wilayah Indonesia akibat kebijakan yang salah, saya khawatir akan menjadi amunisi bagi kelompok-kelompok yang anti Presiden Jokowi untuk semakin gencar menyerang Pemerintah dan Presiden. Dan saya khawatir juga upaya keras Presiden selama ini dalam menghambat penyebaran Covid-19 serta memberikan stimulus ekonomi sebagai dampak Covid-19 akan menjadi sia-sia belaka.
Tolong Bapak Presiden, dengarkanlah masukan kami ??
Salam SATU Indonesia 3042020
Sebelum Presiden Joko Widodo meninjau Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, yang dibangun dengan cara luar biasa yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat tersebut, Presiden Jokowi sudah kucurkan dana Rp 405,1 Triliun untuk menangani permasalahan yang timbul akibat Covid-19. Presiden juga sudah meneken Perppu untuk jaga kesehatan masyarakat dan perekonomian nasional.
Setelah meninjau rumah RS Darurat di Pulau Galang pada 1 April 2020, Presiden menegaskan bahwa, "Yang paling penting menurut saya bagaimana kerja sama antara pemerintah pusat sampai pemerintah daerah yang paling bawah. Dari yang paling atas, presiden, sampai nanti di kepala desa. Ini penting sekali,"
Presiden Jokowi didampingi Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR tinjau kesiapan RS Darurat di Pulau Galang, Batam (sijorikepri.com).
Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan kepada para wartawan (setneg.go.id)
Sebagaimana diberitakan pada laman setneg.go.id (01/04/2020), Presiden menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dijadikan acuan dan pedoman bagi pemerintah pusat dan daerah agar berada dalam satu garis visi yang sama.
Sebelumnya, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Keppres (Keputusan Presiden) Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang menjadi aturan pelaksanaan dan landasan kebijakan bagi pemerintah dalam menangani dampak Covid-19. "Kita ini bekerja berdasarkan aturan undang-undang yang ada. Kita bekerja juga karena amanat konstitusi. Jadi pegangannya itu saja. Kalau ada Undang-Undang mengenai Kekarantinaan Kesehatan ya itu yang dipakai," kata Presiden.
Presiden menegaskan kembali bahwa semua langkah yang telah diambil maupun yang akan diambil semua sudah diperhitungkan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia, baik kondisi demografi, geografis, karakter budaya serta kedisiplinan, maupun kemampuan fiskal. Pemerintah bahkan juga telah mempelajari langkah-langkah dan kebijakan yang ditempuh sejumlah negara dalam menangani kasus Covid-19.
Presiden Jokowi menekankan pula, bahwa "Kita tidak mengambil jalan yang itu (lockdown). Kita aktivitas ekonomi tetap ada, tetapi semua masyarakat harus menjaga jarak. Jaga jarak aman yang paling penting. Kita sampaikan sejak awal, social distancing atau physical distancing itu yang paling penting," Berita terkait: Istana Tolak Permintaan Anies Baswedan Tentang Karantina Wilayah Jakarta
Penanganan Virus Corona ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah pusat. Karena itu semua kepala daerah dari gubernur, bupati dan walikota serta lainnya harus kompak, apalagi setelah keluarnya dana Rp 405,1 Trililun serta payung hukum yang sudah diteken Presiden Jokowi.
Untuk mencegah meluasnya Covid-19 serta menangani berbagai dampak visur Corona ini memang membutuhkan kerjasama serta aksi nyata bukan hanya dari pemerintah saja.
Karena itu sangat penting untuk mengamalkan Persatuan Indonesia yang dibuktikan dengan gotong royong, bahkan penting adanya solidaritas sosial sebagaimana digemakan oleh Rudi S. Kamri pada tayangan berikut, yang penting untuk disimak oleh siapa saja yang memiliki semangat kemanusiaan yang adil dan beradab karena kita semua adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dan kita hidup di bawah sinar matahari serta langit yang sama.
Karena kita semua peduli pada keselamatan bangsa Indonesia untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik di masa depan, ayo kita bagikan informasi ini untuk semua jejaring sosial yang kita miliki saat ini agar badai segera berlalu.
|
|