"Oligarki: Kekuasaan Terkonsentrasi pada Kelompok Kecil Orang di Dunia Politik dan Ekonomi"3/6/2023
Kata oligarki sering muncul di Indonesia terutama pada tahun politik atau ketika ada pihak tertentu yang sedang galau secara poltis atau sebab lain. Adakah negara yang bebas dari oligarki? Ada baiknya ditelusuri apa arti oligarki, sehingga terasa begitu menakutkan.
Kata "oligarki" berasal dari bahasa Yunani Kuno "oligarkhía", yang terdiri dari kata "oligos" yang berarti "sedikit" atau "terbatas" dan "arkhē" yang berarti "kekuasaan" atau "pemerintahan". Secara harfiah, oligarki berarti "pemerintahan oleh sedikit orang" atau "kekuasaan yang dipegang oleh sekelompok kecil orang". Bahwa dalam perjalanan sejarah Yunani kuno, oligarki adalah salah satu dari tiga bentuk pemerintahan yang diakui, bersama dengan demokrasi (pemerintahan oleh rakyat) dan monarki (pemerintahan oleh seorang raja). Namun, dalam penggunaannya saat ini, oligarki sering kali dianggap sebagai bentuk yang tidak sehat dari pemerintahan, di mana kekuasaan dan kekayaan terkonsentrasi pada sekelompok kecil orang (golongan) yang memegang kendali atas sumber daya ekonomi dan politik, dan membuat sulit bagi mayoritas rakyat untuk mempengaruhi keputusan politik dan kebijakan pemerintah.
0 Comments
Selain program OKE OCE, program rumah DP 0 Rupiah atau sering disebut 0 Persen adalah janji kampanye pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017. Bahwa program rumah DP 0 rupiah yang dijanjikan oleh Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2017 telah menjadi kontroversial karena beberapa alasan.
Pertama-tama, program ini dianggap oleh sebagian orang sebagai janji politik yang tidak realistis karena harga properti di Jakarta sangatlah tinggi. Selain itu, banyak orang yang meragukan kemampuan pemerintah dalam membangun rumah-rumah tersebut dengan biaya yang minimal. Topik ini menjadi perdebatan sangat seru antara Ahok yang menyebut program Rumah DP 0 Rupiah itu tidak realistis. Ahok dan Djarot bertahan pada program Rusunawa, yang dinilai lebih masuk akal untuk kondisi Jakarta. Kedua, program ini dianggap tidak adil karena hanya akan memberikan manfaat bagi sebagian kecil masyarakat yang memiliki penghasilan rendah. Banyak yang menganggap bahwa program tersebut seharusnya fokus pada pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya pada segmen tertentu. Meskipun dalam kenyataannya, program Rumah DP 0 Rupiah tersebut tidak bisa dijangkau oleh warga Jakarta yang berpenghasilan rendah.
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo adalah dua tokoh politik yang cukup dikenal di Indonesia. Anies Baswedan saat ini statusnya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, sedangkan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Peluang mereka sebagai calon presiden pada pemilu 2024 tergantung pada beberapa faktor, termasuk dukungan dari partai politik, popularitas, dan kinerja mereka selama menjabat. Namun, saat ini belum ada kepastian apakah mereka akan maju sebagai calon presiden atau tidak. Para calon pemilih maupun partai politik yang mengusung calon presiden seharusnya mencermati rekam jejak tokoh yang akan dicalonkan seperti prestasi, sikap kepada masyarakat, masa lalu, dan visi misi mereka, yang akan terkait dengan keberlangsungan pembangunan di Indonesia pada masas depan negeri ini. |
|