Bagi penggemar Ahok atau sering disebut Ahokers, selalu ada momen untuk mengingat Ahok, baik dalam urusan pribadi Ahok seperti Hari Raya Imlek, Natal, saat Ahok dapat remisi, naik banding atau ada peristiwa aneh di Jakarta - ada saja yang bisa dikaitkan dengan Ahok.
Jika ada yang kurang beres di DKI, nama Ahok pun bisa muncul. Mereka membandingkan jaman Ahok Djarot dan Jaman Now.
Menjadi Ahok memang tidak mudah terutama karena latar belakang ras, dan agamanya. Di Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila ini ternyata urusan SARA bisa digunakan untuk kepentingan politik, dan kepentingan tertentu.
Gaya pemerintahan Ahok yang menjunjung transparansi memang menimbulkan guncangan dalam birokrasi maupun rekanan PEMDA DKI. Jabatan eselon, lurah dan camat pun harus proses lelang bukan hanya dalam urusan tender proyek. Ahok pun berani melawan premen, misalnya di Tanah Abang, dan Kalijodo yang paling fenomenal.
Ibarat lagu jaman old, mengingat Ahok ibarat lagu terkenal yang pernah dinyayikan Diana Nasution "Benci Tapi Rindu". Baik kawan atau lawan mungkin punya perasaan seperti itu. Ahok dikenal keras, ada yang bilang dia kasar ketika ngomong, namun tindakan Ahok yang anti korupsi, suap dan disiplin dalam menjalankan pemerintahan membuat Ahok menjadi sosok yang dirindukan.
Setalah Ahok berhenti menjadi gubernur, banyak ujaran netizen di medsos di luar Jakarta yang ingin "meminang" Ahok supaya BTP asal Belitung Timur ini mau menjadi gubernur di daerahnya supaya daerah mereka mempunyai pemimpin jujur, transparan dan tegas seperti Ahok.
Ahok "sekolah kehidupan" di Mako Brimob, membalas ucapan ulang tahun dan kiriman kue ulang tahun para simpatisan Ahok, bisa "menghibur" para Ahok fans.
Ahok adalah pendobrak di bidang transparansi birokrasi pemerintahan, dan anti korupsi. Untuk mengetahui komentar warga tentang Ahok, mungkin video ini menarik untuk disaksikan.
Dalam beberapa bulan ini Ahok masih melalui sekolah kehidupan di Mako Brimob, Depok - Jawa Barat. Para penggemar Ahok memang harus bersabar menantikan kebebasan Ahok. Apakah yang nanti dilakukan Basuki Tjahaja Purnama setelah kembali ke masyarakat?
Setelah nanti bebas, meskipun Ahok tidak lagi masuk dunia politik atau pemerintahan, sesuai namanya Ahok tetap bisa memberi cahaya untuk warga sekitarnya.
Ahok dengan latar belakang proyek Simpang Susun Semanggi yang fenomenal karena tidak menggunakan biaya APBD artinya tanpa menggunakan uang pajak. Apakah ada proyek sehebat ini lagi Jakarta atau daerah lainnya?
Barangkali Ahok perlu bergabung dengan Najwa Sihab dan membuat acara talk-show di sebuah televisi nasional. Sepertinya mereka cocok, dan pasti seru.
0 Comments
Mahathir & Jokowi tokoh sederhana dan anti korupsi
Mahathir Mohamad & Jokowi, pemimpin penting di ASEAN. (Foto kiri: kabar24.bisnis.com Foto kanan: viva.co.id)
Mahathir setelah dilantik sebagai PM Malaysia dengan kejutan politik dan peristiwa hukum yang mengagetkan karena langsung melakukan gebrakan untuk mengungkap skandal mega korupsi yang diduga kuat dilakukan oleh Najib, PM yang kalah pada pemilu lalu. Setelah dilantik PM yang berusia 92 tahun ini memilih untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau lebih dikenal dengan nama Jokowi.
Kunjungan Mahathir ke Indonesia dilakukan setelah Indonesia menyelesaikan Pilkada Serentak, dan diterima di Istana Bogor dengan upacara kenegaraan. Mahathir ke Indonesia bukan hanya untuk menanam pohon di halaman Istana Bogor atau sekadar berbincang sejenak dengan Jokowi di depan istana, melainkan karena Indonesia adalah sahabat Malaysia yang sangat penting dan strategis.
Jokowi dan Mahathir memiliki kesamaan sebagai pribadi manusia biasa. Mereka adalah sosok sederhana dan punya perhatian besar pada kesejahteraan rakyatnya. Jokowi dan Mahathir juga dikenal sebagai pemimpin anti korupsi.
Setelah menanam pohon dan berfoto di hadapan para wartawan, kedua pemimpin penting di kawawan ASEAN ini akan berbincang serius untuk kemajuan kedua negara. Mahathir akan semakinn memandang Indonesia sebagai negara yang sangat penting dan lebih kuat daripada era Suharto, Habibie atau Presiden SBY. Mahathir mengagumi Jokowi karena keberanian Jokowi membangun infrastruktur begitu masif yang tujuannya membuat wilayah Nusantara semakin terkoneksi, sehingga perjalanan logistik dan kegiatan masyarakat bisa lebih cepat serta mudah dilakukan. Investor luar negeri kini semakin tertarik untuk investasi di Indonesia karena bandara domestik dan internasional semakin banyak, pelabuhan laut, jembatan, dan tentu saja jalan tol yang semakin terhubung antar provinsi, kabupaten dan kecamatan sampai ke desa-desa.
Suasana informal sebelum perbincangan serius antara Mahathir PM Malaysia dan Jokowi Presiden Republik Indonesia di Istana Bogor (Foto kiri: sinarharapan.co Foto Kanan: presidenri.go.id )
Kini Indonesia semakin cantik di mata para investor asing maupun lokal. Perijinan pun semakin ringkas dengan proses cepat. Namun kebijakan hebat ini harus mendapat dukungan kuat dari para gubernur, bupati dan walikota, bahkan camat dan lurah supaya mereka tidak lagi membuat proses perijinan dan pajak daerah yang membebani para pengusaha maupun investor.
Malaysia kini mengalami kesulitan ekonomi, sehingga banyak proyek besar dibatalkan atau ditunda, yang membuat Singapura kecewa seperti proyek kereta api cepat. Kunjungan PM Malaysia, Mahathir Mohamad ke Indonesia hari ini bisa menjadi awal yang baik untuk kerjasama yang lebih baik daripada era presiden sebelumnya. Kini Indonesia sudah lebih kuat, bahkan telah menjadi bagian dari negara US$ 1 triliun, yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Malaysia dan negara lain kini memandang Indonesia dengan cara berbeda daripada jaman old. PM dan warga Malaysia pun tidak lagi hanya bisa basa-basi bahwa Indonesia dalah saudara serumpun belaka. Selamat datang PM Malaysia. Kemenangan Inspiratif dari seorang perempuan sederhana
Khofifah Indar Parawansa saat menjadi Mensos bersama Presiden Jokowi (pemilu.tempo.co.id) & Penampilan gemilang Khofifah bersama Emil Dardak (khofifahemil.id)
Keteguhan hati dan barangkali semangat pantang menyerah, meskipun banyak yang ragu akhirnya quick count yang diluncurkan lembaga survey, Khofifah Indar Parawansa akhirnya berhasil mewujudkan impiannya untuk membangun Jawa Timur sebagai Gubernur. Pilkada 2018 ini merupakan "percobaan" ketiga bagi Khofifah Indar Parawansa, yang jabatan terakhirnya adalah sebagai Menteri Sosial di pemerintahan Jokowi.
Bersama Emil Elistianto Dardak, Bupati Trenggalek sejak 17 Februari 2016, Khofifah akan memimpin Jawa Timur untuk lima tahun ke depan. Berkaca dari pengalaman Khofifah, para politikus, juga para calon pengusaha dan siapapun punya cita-cita tinggi - tidak boleh menyerah.
Barangkali dalam urusan politik akan ada perhitungan tertentu, misalnya dukungan partai yang harus kuat, begitu pula elektabilitas harus menjadi pegangan utama sebelum mencalonkan diri sebagai bupati, gubernur atau presiden. Namun jika anda seorang pengusaha, agen asuransi, pelaku bisnis lainnya - jatuh bangun - adalah biasa. Begitu pula jika anda seorang atlit, seniman, pemain game online yang ingin menjadi juara E-sports, tidak boleh menyerah untuk meraih cita-cita. Kemenangan selalu menantikan di depan kita. Gagal bukan alasan untuk berhenti dan memulai lagi, apalagi jika anda ingin keluar dari zone kenyamanan. Are you ready?
Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke 7 pada 2014, Jakarta dipimpin oleh pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil gubernur. Pasangan ini dikenal sebagai Ahok Djarot.
Mereka bukan hanya membangun Jakarta untuk mendukung aktivitas ekonomi dan birokrasi. Ahok semangat membangun berbagai taman yang sering disebut RPTRA, terutama mengubah daerah kumuh menjadi taman yang nyaman, indah untuk mengisi otak warga Jakarta dengan inspirasi baru.
RPTRA Kalijodo atau Taman Kalijodo adalah yang paling heboh karena sempat ditentang keras oleh warga (preman) di sana. Akhirnya taman ini sukses mengubah wajah Jakarta dari kondisi kumuh (prostitusi) menjadi tempat yang layak untuk warga berinteraksi, bermain dan bercengkrama. Ada ratusan taman sejenis, besar dan kecil yang dibangun misalnya Ria Rio. Namun, setelah Jakarta tanpa Ahok Djarot, ada kabar yang kurang elok sebagaimana pada video di bawah ini yang diupload oleh netizen yang peduli dengan keindahan Jakarta.
Kadangkala kita mendengar ucapan orang, bahwa membangun lebih mudah daripada merawat. Mewariskan mungkin juga lebih mudah, namun merawat warisan pun sangat penting. Setiap pejabat atau pemimpin lama pasti punya "legacy" yang penting untuk dijaga keberadaan dan dirawat oleh pemimpin baru. Kondisi taman Ria Rio seperti pada video di atas sebenarnya belum terlalu buruk kondisinya, namun jika dibiarkan, maka taman yang sangat indah itu akan berubah drastis menjadi tempat yang kumuh.
Jakarta adalah kota metropolitan, bukan kampung besar atau the big village. Malu dong kalau taman-taman dan sarana publik menjadi kotor dan kumuh.
Sebagai negara tropis yang kaya sinar matahari, tidak heran jika orang Indonesia mudah haus, sehingga anda bisa menjumpai aneka minuman yang bisa menyegarkan setelah terpapar matahari.
Ada berbagai macam minuman seperti es campur, es teler, es dawet dan sebagainya. Jika anda sedang di Jakarta atau kota lain di Pulau Jawa, anda bisa menikmati segarnya Es Doger. Kalau anda belum pernah menikmatinya, mungkin anda perlu melihat video tentang Es Doger, yang unik dan mantap.
Bagaimana pendapat anda dengan Es Doger ini?
Sebenarnya anda bisa membuat berbagai kreasi es campur yang bisa anda sesuaikan dengan kekayaan bahan baku dan budaya kuliner di daerah anda.
Ada kisah menarik tentang Mudik, Jokowi, Prabowo dan politik di saat Indonesia memasuki tahun politik. Mudik merupakan peristiwa sosial yang selalu terjadi di setiap hari raya besar keagamaan, khususnya menjelang Idul Fitri. Di era reformasi peristiwa tahunan ini semakin kental dengan nuansa politik.
Mungkin video berikut ini bisa menjadi gambaran sederhana dari peristiwa mudik yang kebetulan terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dengan semangat membangun infrastruktur sebanyak mungkin di seluruh Indonesia seperti jalan tol, jembatan, pelabuhan, airport dan sarana penunjang lainnya - Jokowi ternyata tidak semata-mata membangun semua itu hanya untuk kebutuhan mudik, melainkan untuk pembangunan ekonomi, pariwisata, memudahkan penganngkutan manusia dan logistik, serta menjadikan Indonesia terkoneksi satu sama lain dari Merauke sampai Sabang.
|
|