Blantika dunia politik di Indonesia memang penuh dinamika. Begitulah pendapat para politisi maupun para pengamat politik. Sejak meletusnya reformasi 1998 dan berubahnya landscape demokrasi di Indonesia, dari sistem yang serba ketat, akhirnya menjadi demokrasi lebih terbuka. Akhirnya Indonesia pun masuk dalam komunitas internasional sebagai negara yang menganut sistem demokrasi langsung.
Berubahnya sistem politik tersebut membangkitkan semangat untuk mendirikan partai baru, sehingga punya peluang untuk berkiprah di parlemen dan eksekutif, baik di pemerintah pusat maupun di seluruh provinsi, dan kabupaten kota.
HM. Darmizal MS, yang ramah, gesit dan sering disapa sebagai Bang Darmizal oleh para sahabatnya juga menjadi bagian penting dalam peta demokrasi di Indonesia, yang memang sangat dinamis.
Bersama Max Sopacua, SE. Msc dan beberapa tokoh lainnya juga mendirikan partai bernama Partai Demokrat atau PD, yang memiliki logo mirip mobil Jerman, Merzedez Benz. Kehadiran PD dalam percaturan politik Nusantara sempat mengejutkan karena bukan hanya sekadar hadir sebagai bagian dari kebebasan berserikat, melainkan karena punya tujuan yang mungkin tidak banyak diketahui generasi muda jaman now.
Darmizal, sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat dan pernah menduduki posisi penting dan strategis di partai bernuansa biru ini sebagai Wakil Sekjen punya pengalaman menarik. Seperti diketahui Darmizal juga blakblakan tentang situasi terkini di partai yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai Ketua Umum. AHY adalah putera Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, presiden yang menjabat dua periode berturut-turut.
Karena itu menarik untuk menyimak apa yang disampaikan oleh Darmizal tentang dinamika yang terjadi di partai yang pernah dibesarkanya bersama para deklarator maupun para pendiri PD lainnya.
Dinamika politik di Indonesia memang sangat menarik untuk disimak dari segi keilmuan maupun kenyataan yang terjadi dalam dunia nyata. Namun, selalu ada pihak yang terkejut dengan setiap peristiwa yang terjadi.
0 Comments
abar tentang meninggalnya Ustadz Maaher At-Tahuwailibi yang bernama asli Soni Eranata atau lebih sering disapa dengan nama Ustadz Maaher sempat mengejutkan.
Djuju Purwantara, pengacara dari Ustadz Maaher menyatakan bahwa kliennya sempat mengeluhkan penyakit di bagian lambungnya. Tentang penyebab kematiannya, Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono menjelaskan bahwa tim dokter yang lebih tahu. Menurut laporan cnnindonesia.com (9/2/2021) Djuju Purwantara menjelaskan bahwa Maaher sempat minta agar dibantarkan ke RS Ummi di Bogor, namun pihak kepolisian tidak memperbolehkan pembantaran itu. Biasanya seorang tersangka akan dirawat di RS Polri.
Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media dan televisi nasional, Maaher ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga telah menghina Habib Lutfhi melalui akun media sosialnya. Dia dijerat Pasal 45 ayat (2) Juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.
Lebih lanjut cnnindonesia.com (9/2/2021) Djuju Purwanata Pengacara Soni Eranata alias Ustaz Maaher At-Tahuwailibi, mengatakan bahwa Ustadz Maaher akan dimakamkan di Pemakaman Darul Qur'an, Cipondoh, Tangerang pada Selasa (9/2) pagi. Djuju mengatakan bahwa, "Sekira jam 10, akan dibawa ke pemakaman,"
Ketika dikonfirmasi Djuju menegaskan bahwa, jenazah almarhum akan dimakamkan di dekat penceramah kenamaan yang belum lama ini meninggal dunia, Syekh Ali Jaber. Pengacara almarhum mengatakan bahwa, "Dekat makam alm Ustaz Syekh Ali Jaber,"
Lebih lanjut Djuju menjelaskan bahwa keluarga dari Maaher akan membawa jenazah ke rumah duka terlebih dahulu yang terletak di wilayah Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Tanpa memerinci alamat rumah duka, Djuju hanya memastikan bahwa Maaher akan disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya usai diterima pihak keluarga dari rumah sakit. Artikel menarik lainnya: |
|