"Tidak diterima, itu otomatis ditolak," ujar juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, kepada wartawan, Senin (30/3/2020) malam. Sebelumnya Anies Baswedan menyatakan telah mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk karantina wilayah di Jakarta. Langkah itu merupakan kebijakan lanjutan untuk menekan pandemi Corona di Jakarta.
Permintaan Anies itu ditolak setelah Jokowi mengumumkan akan menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar. Sebagaimana dilaporkan news.detik.com (31/03/2020) Fadroel mengakatan bahwa pemerintah daerah masih bisa menerapkan isolasi terbatas di wilayahnya. Isolasi itu diberlakukan di tingkat RT/RW atau desa.
Anies Baswedan, gubernur Jakarta (kronologi.id) Fadjroel Rachman juru bicara Presiden bersama Presiden Joko Widodo di Istana (pikiran-rakyat.com)
Arahan Presiden Jokowi:
Pada hari Senin, 30 Maret 2020 Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) melalui video conference dengan topik "Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19". Sebelum Presiden mendapatkan dan mendengarkan laporan dari Tim Gugus Tugas COVID-19. Presiden menekankan beberapa hal, yaitu:
1. Pastikan bahwa seluruh dokter, tenaga medis, perawat bisa bekerja dengan aman, dengan perawatan kesehatan yang memadai. Dan pada 23 Maret yang lalu, Pemerintah Pusat telah mengirimkan 165.000 APD ke setiap provinsi. Presiden meminta untuk betul-betul dipantau di provinsi dan harus segera dikirim. Dan, segera didistribusikan lagi ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada masyarakat.
2. Berdasar laporan sebelumnya, yang diterima Presiden terkait stok APD makin terbatas dan perhitungan menunjukan bahwa dibutuhkan kurang lebih 3.000.000 APD hingga akhir Mei, maka Presiden meminta dilakukan percepatan pengadaan APD dan agar menggunakan produk dalam negeri. Karena data yang Presiden terima ada 28 perusahaan produsen APD di negara kita. Untuk mendukung produksi APD, agar diberi kemudahan untuk bahan baku yang masuk dari impor.
3. Presiden juga meminta untuk dilakukan percepatan pengembangan ventilator, hal yang mungkin negara lain juga mengalami kekurangan, dan bisa diproduksi di dalam negeri. Selain alat kesehatan, Presiden juga meminta ketersediaan rapid test, PCR, VTM untuk percepatan pemeriksaan di laboratorium. Untuk rapid test, Presiden meminta untuk memprioritaskan adalah tenaga kesehatan beserta seluruh lingkaran keluarganya dan khususnya ODP. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah pengadaan perangkat uji lab, seperti Reagen, PCR, VTM, yang sudah disampaikan Gubernur.
Petugas membersihkan gerbong MRT Jakarta cegah virus corona (cnnindonesia.com).
Presiden Jokowi rapat terbatas dengan kabinet Indonesia dengan teleconference (gesuri.id)
4. Mengenai sistem informasi pelayanan di RS rujukan, termasuk ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit darurat, seperti di Wisma Atlet, harus dibuat Sistem pendaftaran yang terintegrasi secara online, sehingga semuanya bisa lebih cepat terlayani.
5. Presiden meminta kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau physical distancing dilakukan lebih tegas, lebih disiplin, dan lebih efektif lagi. Sehingga perlu didampingi adanya kebijakan darurat sipil. 6. Presiden meminta untuk dipastikan bahwa apotek dan toko-toko penyuplai kebutuhan pokok bisa tetap buka untuk melayani kebutuhan warga dengan tetap melakukan protokol jaga jarak yang ketat.
7. Bagi UMKM, pelaku usaha dan pekerja informal, harus segera disiapkan program perlindungan sosial dan stimulus ekonomi, serta segera diumumkan kepada masyarakat.
8. Terakhir, dalam menjalankan kebijakan pembatasan sosial berskala besar, Presiden meminta agar segera disiapkan aturan pelaksanaannya yang lebih jelas sebagai panduan-panduan untuk provinsi, kabupaten, dan kota sehingga mereka bisa kerja. 9. Presiden mengingatkan kebijakan kekarantinaan kesehatan, termasuk karantina wilayah adalah kewenangan Pemerintah Pusat, bukan kewenangan Pemerintah Daerah. 10. Presiden meminta seluruh menteri memastikan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus memiliki visi dan kebijakan yang sama. Semuanya harus dikalkulasi dan dihitung, baik dari dampak kesehatan maupun dampak sosial ekonomi yang ada.
Selain arahan Presiden Joko Widodo tersebut di atas, adalah menarik untuk menyimak tayangan berisi pesan penting Rudi S. Kamri terkait pencegahan virus Corona. Sangat inspiratif.
Agar badai corona segara berlalu ayo kita bagikan kabar ini kepada keluarga serta para sahabat di jejaring sosial kita masing-masing baik di facebook, twitter , WA group dan sebagainya.
0 Comments
Leave a Reply. |
|