Mahathir & Jokowi tokoh sederhana dan anti korupsi
Mahathir Mohamad & Jokowi, pemimpin penting di ASEAN. (Foto kiri: kabar24.bisnis.com Foto kanan: viva.co.id)
Mahathir setelah dilantik sebagai PM Malaysia dengan kejutan politik dan peristiwa hukum yang mengagetkan karena langsung melakukan gebrakan untuk mengungkap skandal mega korupsi yang diduga kuat dilakukan oleh Najib, PM yang kalah pada pemilu lalu. Setelah dilantik PM yang berusia 92 tahun ini memilih untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau lebih dikenal dengan nama Jokowi.
Kunjungan Mahathir ke Indonesia dilakukan setelah Indonesia menyelesaikan Pilkada Serentak, dan diterima di Istana Bogor dengan upacara kenegaraan. Mahathir ke Indonesia bukan hanya untuk menanam pohon di halaman Istana Bogor atau sekadar berbincang sejenak dengan Jokowi di depan istana, melainkan karena Indonesia adalah sahabat Malaysia yang sangat penting dan strategis.
Jokowi dan Mahathir memiliki kesamaan sebagai pribadi manusia biasa. Mereka adalah sosok sederhana dan punya perhatian besar pada kesejahteraan rakyatnya. Jokowi dan Mahathir juga dikenal sebagai pemimpin anti korupsi.
Setelah menanam pohon dan berfoto di hadapan para wartawan, kedua pemimpin penting di kawawan ASEAN ini akan berbincang serius untuk kemajuan kedua negara. Mahathir akan semakinn memandang Indonesia sebagai negara yang sangat penting dan lebih kuat daripada era Suharto, Habibie atau Presiden SBY. Mahathir mengagumi Jokowi karena keberanian Jokowi membangun infrastruktur begitu masif yang tujuannya membuat wilayah Nusantara semakin terkoneksi, sehingga perjalanan logistik dan kegiatan masyarakat bisa lebih cepat serta mudah dilakukan. Investor luar negeri kini semakin tertarik untuk investasi di Indonesia karena bandara domestik dan internasional semakin banyak, pelabuhan laut, jembatan, dan tentu saja jalan tol yang semakin terhubung antar provinsi, kabupaten dan kecamatan sampai ke desa-desa.
Suasana informal sebelum perbincangan serius antara Mahathir PM Malaysia dan Jokowi Presiden Republik Indonesia di Istana Bogor (Foto kiri: sinarharapan.co Foto Kanan: presidenri.go.id )
Kini Indonesia semakin cantik di mata para investor asing maupun lokal. Perijinan pun semakin ringkas dengan proses cepat. Namun kebijakan hebat ini harus mendapat dukungan kuat dari para gubernur, bupati dan walikota, bahkan camat dan lurah supaya mereka tidak lagi membuat proses perijinan dan pajak daerah yang membebani para pengusaha maupun investor.
Malaysia kini mengalami kesulitan ekonomi, sehingga banyak proyek besar dibatalkan atau ditunda, yang membuat Singapura kecewa seperti proyek kereta api cepat. Kunjungan PM Malaysia, Mahathir Mohamad ke Indonesia hari ini bisa menjadi awal yang baik untuk kerjasama yang lebih baik daripada era presiden sebelumnya. Kini Indonesia sudah lebih kuat, bahkan telah menjadi bagian dari negara US$ 1 triliun, yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Malaysia dan negara lain kini memandang Indonesia dengan cara berbeda daripada jaman old. PM dan warga Malaysia pun tidak lagi hanya bisa basa-basi bahwa Indonesia dalah saudara serumpun belaka. Selamat datang PM Malaysia.
0 Comments
Leave a Reply. |
|