Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden RI ke 7 pada 2014, Jakarta dipimpin oleh pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil gubernur. Pasangan ini dikenal sebagai Ahok Djarot.
Mereka bukan hanya membangun Jakarta untuk mendukung aktivitas ekonomi dan birokrasi. Ahok semangat membangun berbagai taman yang sering disebut RPTRA, terutama mengubah daerah kumuh menjadi taman yang nyaman, indah untuk mengisi otak warga Jakarta dengan inspirasi baru.
RPTRA Kalijodo atau Taman Kalijodo adalah yang paling heboh karena sempat ditentang keras oleh warga (preman) di sana. Akhirnya taman ini sukses mengubah wajah Jakarta dari kondisi kumuh (prostitusi) menjadi tempat yang layak untuk warga berinteraksi, bermain dan bercengkrama. Ada ratusan taman sejenis, besar dan kecil yang dibangun misalnya Ria Rio. Namun, setelah Jakarta tanpa Ahok Djarot, ada kabar yang kurang elok sebagaimana pada video di bawah ini yang diupload oleh netizen yang peduli dengan keindahan Jakarta.
Kadangkala kita mendengar ucapan orang, bahwa membangun lebih mudah daripada merawat. Mewariskan mungkin juga lebih mudah, namun merawat warisan pun sangat penting. Setiap pejabat atau pemimpin lama pasti punya "legacy" yang penting untuk dijaga keberadaan dan dirawat oleh pemimpin baru. Kondisi taman Ria Rio seperti pada video di atas sebenarnya belum terlalu buruk kondisinya, namun jika dibiarkan, maka taman yang sangat indah itu akan berubah drastis menjadi tempat yang kumuh.
Jakarta adalah kota metropolitan, bukan kampung besar atau the big village. Malu dong kalau taman-taman dan sarana publik menjadi kotor dan kumuh.
0 Comments
Leave a Reply. |
|