Setelah gonjang-ganjing sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) yang berakhir dengan penolakan Hakim MK pada permohonan Prabowo Sandi yang ditindak-lanjuti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Penetapan Ir. Joko Widodo alias Jokowi sebagai Presiden Terpilih serta Prof. DR. KH. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden Terpilih.
Masyarakat pun menyambut lega dua peristiwa hukum tersebut. Ada juga yang plong karena ada harapan tidak ada lagi unjuk rasa yang menakutkan. Meskipun ada pihak yang kecewa, namun kini Indonesia siap menapaki babak baru pada pemerintahan periode kedua Jokowi bersama KH. Ma'ru Amin.
Kini sudah ada kepastian hukum untuk pemerintahan baru karena pada Oktober 2019 Jokowi dan Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. Namun hati Rudi S. Kamri ternyata belum sepenuhnya lega, mungkin juga belum plong. Apa yang menjadi kecemasan Rudi yang setia dengan kumis dan kacamatanya ini?
Rudi galau & khawatir jika ada "srigala" masuk dalam "kandang domba". Padahal berdirinya kota Roma di Itali adalah karena Romulus dan Remus, yang masa kecilnya dipelihara oleh srigala yang terkenal buas dan ganas. Mereka dipercaya mendirikan kota Roma pada 21 April 753 Sebelum Masehi. Tapi apa kecemasan Rudi? Ayo simak "galaunya" Rudi berikut ini.
Rudi S. Kamri mungkin sedang mencari suasana #adem" untuk hatinya yang galau di dekat kolam indah ini (facebook). Patung Srigala yang menggambarkan "kisah" Romulus dan Remus yang masa kecilnya dipelihara seokor srigala. Remus & Romulus dicatat sebagai pendiri kota Roma pada 21 April 753 BC (brewminate.com)
Pada saat KPU melakukan rapat pleno untuk penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2019 - 2024 pada 30 Juni 2019 lalu, itu penanda semua tahapan Pilpres 2019 telah berakhir. Kita tinggal menunggu secara formal MPR RI melakukan pelantikan pada 20 Oktober 2019. Tidak akan ada lagi perdebatan dalam bentuk apapun. Dan kita juga tidak perlu peduli lagi ocehan nyinyir dari siapapun mulai dari orang-orang yang tidak ikhlas kehilangan ke'kampret'annya sampai ujaran dari Din Syamsuddin yang tidak malu menunjukkan jiwa kampretnya.
Ajakan simpatik dari Presiden Jokowi dan KH Ma'ruf Amin untuk kembali merekatkan persatuan Indonesia mari kita sikapi dengan bijak dan proporsional. Yang mau kita rangkul, mari kita rangkul. Tapi bagi yang meronta-ronta dengan berbagai dalih biarkan saja. Kita do'akan saja jantung mereka kuat selama 5 tahun ke depan menahan gejolak perih melihat Indonesia maju dan sejahtera bersama Jokowi - Ma'ruf Amin.
Bagi orang-orang yang frustasi tidak tahu adab demokrasi seperti yang membuat KTP versi barisan sakit hati, kita sikapi dengan tepuk tangan lucu saja. KTP abal-abal itu paling hanya bisa dipakai main game monopoli sesama mereka saja. Tidak lebih. Meskipun kelakuan mereka sudah mengarah pada tindakan melanggar hukum, mari kita maknai bahwa semua itu hanyalah bagian dari euforia rasa kesakitan akan kekalahan yang tidak bisa mereka terima. Maklumi saja.
Saat ini kita fokus saja mengingatkan Presiden Jokowi dalam penyusunan anggota kabinetnya. Meskipun hal itu merupakan hak prerogatif Presiden, tidak ada salahnya kita memberikan masukan. Salah satu yang perlu kita ingatkan kepada beliau adalah agar TIDAK PERLU mengajak siapapun anggota koalisi Prabowo-Sandi masuk ke dalam kabinet Indonesia Kerja Jilid II dengan alasan dan pertimbangan apapun.
Salah satu dari jutaan alasan keberatan saya adalah saya sangat menyangsikan concern dan itikad baik mereka dalam membangun Indonesia ke depan. Premis saya berdasarkan kenyataan bahwa dalam kontestasi Pilpres 2019 yang lalu mereka secara sadar telah menggandeng kelompok Islam garis keras yang pro ideologi khilafah ke dalam barisan mereka. Tindakan mereka jelas-jelas sangat berisiko tinggi bagi kelangsungan bangsa dan negara karena berpotensi membahayakan ideologi negara Pancasila. Langkah oportunis mereka ini menunjukkan betapa pragmatisnya mereka dalam mencapai kekuasaan. Rekonsiliasi dengan mereka tidak harus dimaknai dengan mengajak mereka masuk ke dalam kabinet Indonesia Kerja Jilid II. Disamping mereka tidak berhak dan tidak pantas, saya meyakini kekuatan dan soliditas mereka pun saat ini sudah menyusut jauh dari semula. Kelompok Islam radikal satu persatu sudah mulai mundur teratur. Koalisi Indonesia Adil Makmur juga sudah bubar dan terlihat partai-partai tersebut sedang mencari jalan penyelamatannya masing-masing.
Colloseum peninggalan Romawi Kuno masih megah berdiri di Itali (corporatetravel.id). Ketika Presiden Jokowi bersama JK bersama para menteri Kabinet Kerja pada 2014. (nasional.kompas.com)
Saya yakin secara kuantitatif kekuatan mereka sudah tidak signifikan lagi. Kalaupun masih ada lengkingan kecil, itu hanya teriakan putus asa yang tertinggal serak. Itu hanya ungkapan kepedihan sporadis yang tidak bermakna apa-apa. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Kekuatan partai koalisi Indonesia Hebat di parlemen pun juga mencapai angka mayoritas yang signifikan yaitu mencapai 61%. Kalaupun ada ex partai anggota Koalisi Prabowo-Sandi mau bergabung di partai koalisi Indonesia Hebat di parlemen silakan saja, tapi TIDAK PERLU mereka masuk di kabinet. Dus berarti, Presiden Jokowi harus percaya diri tidak perlu menarik mereka masuk ke dalam tim kerjanya. Karena kehadiran mereka akan lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya. Mereka sudah pasti akan menjadi duri dalam daging. Kalaupun saat ini mereka terlihat manis, sejatinya mereka hanyalah serupa kawanan serigala yang sedang tertunduk lemas. Pada saat ada kekuatan lagi, mereka akan mencoba menggigit kembali. Saya punya pepatah baru : "Sedomba-dombanya serigala bergincu, dia tetap terlihat bengis dan akan terus mengincar tengkukmu" Paham artinya kan ? Salam SATU Indonesia 02072019 #TolakKubuPrabowoMasukKabinetJokowi
Lalu, bagaimana komentar warga pasca putusan MK? Ayo simak video berikut ini:
Apakah anda secemas Rudi S. Kamri?
Semoga Jokowi bersama partner kerja baru, KH. Ma'ruf Amin bisa dibentuk susunan kabinet Jokowi Jilid II yang lebih baik sesuai harapan warga, apalagi presiden RI memiliki hak dan kewenangan penuh (prerogatif) untuk memilih para menteri dan pejabat tinggi lainnya.
Jika anda memandang artikel ini menarik, anda bisa membaginya ke berbagai media sosial yang tersedia pada gadget, laptop, tablet atau smartphone anda dengan sangat mudah.
0 Comments
Leave a Reply. |
|