Sejarah bagaikan terulang ketika Jokowi kunjungan kerja ke Jawa Timur, tepatnya saat meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Ada pose di mana Jokowi ada "momen berdua" dengan Ahok, mirip ketika Presiden Jokowi ditemani Basuki Tjahaja Purnama alias BTP ketika proyek terowongan MRT sedang berlangsung, saat itu Ahok adalah gubernur DKI Jakarta.
Presiden Joko Widodo & Gubernur Ahok di Proyek MRT, Oktober 2016 (thejakartapost.com). Sama-sama memakai helm, Presiden Jokowi bersama Basuki Tjahaja Purnama alias BTP, Komisaris Utama Pertamina di Tuban, Jatim, Desember 2019 (news.detik.com)
Ketika Presiden Jokowi meninjau proyek MRT ada menteri dan pejabat pemda DKI yang menemani kunjungan kerja Presiden, dan mereka "membiarkan" mantan walikota Solo tersebut untuk berbincang dengan Ahok, dimana mereka pernah menjadi pasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Ibukota RI, yang akan dipindahkan Jokowi ke Kalimantan tersebut.
Jika sejarah bisa dikatakan berulang, maka hal ini seperti “déjà vu” atau Dejavu, dengan kejadian di tempat berbeda, pada waktu yang berlainan, sedangkan tokohnya adalah sama, Jokowi dan Ahok yang kini lebih senang dipanggil sebagai BTP. Seperti kata Djarot Saiful Hidayat, Ahok telah menjadi Basuki.
Terlepas dari “déjà vu” atau bukan, pertemuan dan dialog yang terjadi di antara dua sahabat tersebut bukanlah sekadar reuni karena pernah berkantor di Balai Kota Jakarta, dan bahu membahu merapikan birokrasi maupun transparansi anggaran serta membangun infrastruktur serta banyak taman untuk warga, dan terutama adalah proyek MRT, yang merupakan keputusan berani Jokowi dan fenomenal itu. Begitu pula ketika Ahok membangun Simpang Susun Semanggi tanpa menggunakan uang rakyat (APBD), yang sempat heboh itu.
Para wartawan yang mengabadikan peristiwa tersebutk sayangnya tidak bisa menangkap isi pembicaraan "reuni" pertama Jokowi dan Ahok yang pertama kalinya yang dilihat publik setelah Ahok keluar dari "Sekolah Kehidupan" selama dua tahun di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Ketika mereka berbincang, apakah Jokowi kembali menegaskan tentang pentingnya pembangunan kilang minyak serta memberangus mafia migas yang ada di Pertamina serta di berbagai anak dan cucu perusahaan yang ada di lingkungan perusahaan minyak pelat merah itu.
Apapun isi pembicaraan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Komisaris Utama Pertamina yang kini dijabat Basuki Tjahaja Purnama itu, semoga bukan hanya dialog pelepas kangen belaka, melainkan merupakan momen penting untuk Pertamina lebih keren di periode ke 2 pemerintahan Kabinet Indonesia Maju serta kepemimpinan Erick Thohir sebagai "big boss" semua BUMN di Indonesia agar bebas dari korupsi, mafia, pengejar rente, dan siapa saja yang berniat merugikan perusahaan-perusahaan milik negara yang seharusnya menjadi sarana untuk kesejahteraan rakyat.
Pada video berikut ini, ada reaksi mengejutkan dari warga Madura tentang makna pertemuan Presiden Jokowi dengan Ahok. Barangkali menarik untuk disimak sebagai pembanding dari ulasan media lainnya.
Apa pendapat anda dengan video tersebut?
Jika anda punya pendapat berbeda, silahkan curhat pada kolom di bawah ini, barangkali bisa memberi inspirasi dan motivasi untuk Ahok serta jajaran pejabat di Pertamina untuk BUMN yang lebih baik dan benar-benar bermanfaat untuk warga negeri Nusantara ini.
1 Comment
12/24/2019 02:36:29 pm
Harus sudah dimulai juga kaderisasi pengganti BTP bila BTP pensiun atau pindah dari komut Pertamina suatu saat nanti. Kalau bisa kader yg sama baiknya dng BTP, malah kalau ada yg lebih baik lagi.
Reply
Leave a Reply. |
|