Pemilu Serentak 2024 sepertinya agak istimewa dibandingkan Pemilu 2019. Selain karena semua pemilihan dilakukan barengan, dari Pilpres, Pileg, Pilkada sampai pemilihan calon senator untuk mengisi kursi anggota DPD, juga karena Presiden Joko Widodo akan absen sebagai kandidat Presiden RI. Pemilihan presiden akan menarik karena tanpa incumbent. Akan seru proses pencalonan capres dan cawapres 2024 mendatang.
Yang menjadi perhatian para pengamat politik dan warganet adalah bagaimana peluang Partai yang didominasi generasi muda yang dinilai idealis seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang didirikan oleh Grace Natalie bersama Tsamara, Isyana Bagoes Oka, Raja Juli Antoni, vocalis band terkenal Giring Ganesha dan tokoh muda lainnya.
PSI akan berebut kursi parlemen untuk mendapat kursi di DPRD maupun kursi di Gedung DPR, Senayan dengan partai-parai baru seperti Partai Gelora yang didirikan Fahri Hamzah, Partai Ummat yang didirikan Amien Rais yang telah meninggalkan partai yang didirikannya, PAN
Menurut logika politik dan mengingat sejarah Pemilu sebelumnya, Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) akan terus berjaya di lima besar, dengan sebuah pertanyaan apakah akan tetap di urutan pertama. Begitu pula Partai Golkar dan Partai Gerindra. Yang perlu perjuangan berat adalah Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, yang masih belum bebas dari bayang-bayang ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Lalu, bagaiman dengan partai Berkarya yang didirikan Tommy Suharto? Inilah yang menarik dalam Pemilu Serentak pada 2024 yang menjadi pembahasan oleh seorang Indonesian Political Observer, Baron Danardono Wibowo, yang ternyata mengenal Amien Rais pendiri Partai Amanat Nasional. Pendapat dan analisis Baron yang juga aktif di komunitas budaya ini perlu disimak sebagai bahan renungan politik di era digital ini.
Apakah anda punya pandangan sama atau berbeda dengan nara sumber pada tayangan tersebut?
Simak pula topi hangat pada situs berikut ini:
0 Comments
Leave a Reply. |
|