Alkisah … Ada seorang mantan wakil gubernur di Jawa Timur yang pernah dikalahkan seorang mantan Menteri akhirnya memutuskan untuk ikut Pilkada Serentak 2020. Dengan penuh semangat dia mengikuti pesta demokrasi pada Pilwakot Pasuruan, Jawa Timur. Memang jarang terjadi seseorang yang pernah menduduki jabatan tinggi, lalu “rela” ikut pada kompetisi yang stratanya lebih rendah. Ibarat seorang CEO perusahaan besar yang memilih menjadi seorang manager perusahaan kecil (UMKM) di sebuah kota kecil.
Untuk sebagian orang, turun pangkat sepertinya membuat harga dirinya turun atau merasa malu. Namun perasaan rendah diri itu tidak terjadi pada tokoh yang satu ini.
Peristiwa unik ini terjadi pada Gus Ipul, mantan orang nomor 2 di Provinsi Jawa Timur. Ternyata Gus Ipul yang memiliki nama asli Saifullah Yusuf pernah menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia sejak Oktober 2004 hingga Mei 2007. Ketika menjadi wagub Gus Ipul mendampingi Gubernur Soekarwo selama dua periode. Namun gagal menjadi orang nomor 1 pada Pilgub Jawa Timur pada 2018, dan dikalahkan oleh Khofifah Indar Parawansa, mantan Menteri Sosial yang uniknya juga pernah kalah pada Pilkada Jawa Timur.
Intinya sebuah kekalahan tidak membuat jera dan menyerah seorang Gus Ipul atau Indar Parawansa. Dengan keyakinan diri dan program atau visi misi yang mungkin lebih baik daripada kampanye sebelumnya, mereka berani bangkit di kompetisi demokrasi langsung.
Yang menarik adalah Gus Ipul atau Drs. H. Saifullah Yusuf merupakan politisi yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada 28 Agustus 1964. Apakah karena rasa cinta kepada kampung halamannya, maka Gus Ipul rela turun jabatan. Jika nanti menang akan berjumpa lagi dengan Khofifah Indar Parawansa yang pernah mengalahkannya pada Pilkada 2018 yang lalu, yang secara administrative merupakan “boss” Gus Ipul di Provinsi Jawa Timur. Karena mereka berasal dari akar yang sama, yaitu NU, mereka pasti bisa saling bekerja sama dengan semangat Persatuan Indonesia.
Apakah perasaan sentimentil pada kampung halaman merupakan penyemangat dalam hati Gus Ipul?
Ternyata sinar keberuntungan masih berpihak pada diri Gus Ipul. Menurut hasil perhitungan SIREKAP, yaitu instrumen publikasi dan transparansi KPU RI, Gus Ipul yang berpasangan dengan Adi Waluyo unggul jauh atas lawannya yang merupakan Walikota Patahana, Raharto Teno Prasetyo yang berpasangan dengan M Hasjyim Asjari.
Perlu diketahui data SIREKAP merupakan hasil foto formulir rekapitulasi suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Menurut laporan cnnindonesia.com (16/12/2020) dari 100 persen suara yang telah masuk SIREKAP KPU pada Selasa (15/12/2020), Gus Ipul-Adi meraup 73.271 suara atau setara dengan 67,9 persen, sedangkan Teno-Hasjim hanya meraih 34.676 suara atau 32,1 persen.
Pasangan Gus Ipul- Adi Wibowo, maju dalam kontestasi Pilkada Kota Pasuruan diusung koalisi partai PKB, PKS, PAN, PPP dan Golkar serta didukung Partai Gelora. Sedangkan lawannya yang merupakan patahana wali kota Raharto Teno Prasetyo - M Hasjim Asjari diusung oleh koalisi partai PDI Perjuangan, NasDem, Hanura dan Partai Gerindra.
Keunikan lainnya yang akan terjadi jika nanti Gus Ipul dinyatakan menang secara resmi oleh KPU, maka langkah Gus Ipul sebagai walikota Pasuruan akan semakin dekat untuk menyusul M Irsyad Yusuf, Bupati Pasuruan saat ini, yang ternyata merupakan adik Gus Ipul. Artinya, wilayah Pasuruan Raya hampir dipastikan akan dipimpin oleh kakak beradik itu.
Mungkin Gus Ipul merasa sudah optimis akan kembali sebagai pejabat public dengan posisi sebagai Walikota Pasuruan, Gus Ipul sebaiknya jangan memesan nasi tumpeng dulu karena menurut aturan hasil perhitungan SIREKAP tidak bisa dijadikan penentu hasil Pilkada 2020. KPU akan menentukan sang pemenang sejati berdasarkan hasil rekapitulasi manual yang dilakukan secara berjenjang.
Dunia politik memang unik. Kadangkala ada kisah menarik yang mungkin bisa memberi inspirasi, bahwa dalam hidup ini harus tetap optimis. Para motivator mungkin akan mengatakan begini:
NEVER GIVE UP.
JUST DO IT.
0 Comments
Leave a Reply. |
|