Demokrasi langsung yang dimulai sejak 2009 memunculkan tradisi baru seperti Pemilu Presiden di Amerika Serikat dan negara maju lainnya; adanya debat kandidat presiden dan kepala daerah setiap ada Pilpres maupun Pilkada.
Debat perdana pilpres 2019 kabarnya akan diawali dengan penampilan Ira Koesno yang dikenal sebagai presenter TV tersebut sebagai moderator debat. Ira Koesno yang dikena cantik dan cerdas ini akan diuji kembali setelah sukses menjadi moderator pada debat Pilkada Jakarta pada 2017. Meskipun ada penggemar Najwa Sihab yang ingin supaya "host" Mata Najwa ini juga bisa tampil sebagai moderator debat capres Jokowi VS Prabowo, maupun debat Cawapres KH. Ma'ruf Amin VS Sandiaga Uno.
Ira Koesno siap jadi moderator debat perdana capres (banjarmasin.tribunnews.com). Para kandidat Pilpres: Jokowi Maruf Amin VS Prabowo Sandiaga Uno (jogja.tribunnews.com). Apakah Najwa Shihab si Mata Najwa juga akan tampil pada debat capres 2019? (id.wikipedia.org)
Dijadwalkan akan ada sekitar 5 kali debat dengan berbagai topik. Terlepas penting dan tidaknya debat pada Pilpres 2019 ini, diharapkan debat berlangsung dengan seru namun lebih mengutamakan substansi sebagai capres atau cawapres, tanpa ejek mengejek pribadi kandidat lawan, apalagi kalau melempar isu SARA.
Masyarakat Indonesia yang sering disebut sudah cerdas secara politik dan nalar sederhana, para penonton lebih berharap pada debat yang mengutamakan program kerja jika terpilih sebagai Presiden periode 2019 - 2024.
Membahas rekam jejak dan prestasi masing-masing kandidat pasti lebih disukai calon pemilih yang sudah begitu sering disebut lebih cerdas baik oleh para politikus, elite politik, para pengamat maupun oleh media itu sendiri. Karena itu sangat tidak elok jika tim ahli dan penasehat para kandidat dengan sengaja atau tersamar menyelipkan "celetukan" isu yang sifatnya primordial, ras suku, agama dan kehidupan yang terlalu pribadi para calon.
Nuansa black campaign tanpa data dan fakta, apalagi melempar celetukan hoax adalah prilaku buruk yang tidak mencerminkan kepribadian bangsa yang berdasarkan Pancasila. Jika "aksi kampungan" itu dilakukan, maka masyarakat yang "mungkin" belum cerdas akan kena efek negatif dan tidak bisa memilah mana yang fakta, isu dan hoax.
Barangkali menarik untuk didengarkan pendapat warga tentang debat capres sebagaimana muncul pada video berikut ini:
Apakah anda setuju dengan pendapat warga setelah menyaksikan video tersebut?
Semoga debat capres 2019 bisa menjadi ajang adu gagasan, prestasi dan janji yang semakin meneguhkan impian warga kita untuk Indonesia Maju.
0 Comments
Leave a Reply. |
|