Pada Pilpres 2014 Jokowi bukan hanya berkomitmen membangun Indonesia dari Papua sampai ke Aceh, yang terwujud dalam berbagai proyek infrastruktur. Mantan walikota Solo yang sering disebut Tukang Kayu ini juga berkomitmen untuk mewujudkan Hari Santri Nasional.
Kenapa Jokowi melakukan itu padahal umat Islam sudah memiliki hari libur nasional paling banyak di Indonesia, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Janji yang dicetuskan 4 tahun lalu oleh mantan gubernur DKI Jakarta ini bukan hanya komitmen politik, melainkan karena Jokowi punya harapan lebih jauh terhadap para santri.
Gerakan Wadya Balad Jokowi "hebohkan" Area 51, Jakarta pada Hari Santri Nasional (GWJ). Presiden Joko Widodo memangku cucunya, Jan Ethes didampingi Ibu Iriana di Apel Akbar Santri Nusantara, Solo, Sabtu (20/10) (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Sebagaimana dilaporkan oleh regional.kompas.com (21/10/2018) dari Lapangan Gasibu, Bandung, Jokowi mengajak para santri untuk turut berperan serta dalam memajukan bangsa Indonesia sama seperti para ulama-ulama terdahulu dalam masa perjuangan Indonesia.
Sehari sebelumnya di Solo (kumparan.com) “Akhir pekan bersama ribuan santri yang bersilaturahmi di area Benteng Vastenburg Solo, tadi malam. Jan Ethes rupanya tak mau ketinggalan. Datang berpeci dan memegang bendera kecil “Ayo Mondok”, ia menikmati keteduhan berbaur di tengah para santri dari seluruh Indonesia yang bersama-sama melatunkan salawat, juga mendengarkan alunan music dan lagu religi,” ucap Jokowi lewat Instagramnya @Jokowi, Minggu (21/10/2018).
Kemeriahan Hari Santri juga terjadi di Area 51 Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan dengan kehadiran Gerakan Wadyabalad Jokowi (GWJ) dengan mengenakan aneka sarung serta asesoris khas Nusantara. Mereka semangat mendukung para santri supaya semangat membangun Indonesia seperti harapan Presiden Joko Widodo.
Bukan hanya berbagai kegiatan agama Islam yang bisa dilakukan oleh para Santri. Yang menarik adalah permintaan tegas KH Ma'ruf Amin, Cawapres. pendamping Capres 01 ini supaya para santri melek digital (santrinow.com). Tiga hari lalu Media kaum santri tersebut melaporkan ujaran penting ulama yang ahli ekonomi Syariah ketika hadir pada hari santri di Madura, “Santri zaman sekarang menghadapi tantangan lebih berat. Harus menguasai digital untuk menghadapi tantangan global. Termasuk belajar ilmu siasat ekonomi dan kebudayaan,”
Jokowi & KH. Mar'uf Amin (jabar.metrotvnews.com). Para Wadyabalad Jokowi turut memeriahkan Hari Santri Nasional di Jakarta (22/10/2018)
Di hadapan para Santri Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan Madura bersama ulama se Madura, KH Maruf Amin ketua MUI ini lebih lanjut mengatakan pula, bahwa secara global tantangan yang dihadapinya santri zaman now lebih berat dari generasi santri zaman old. Juga sebaiknya santri belajar ilmu siasat, ekonomi dan budaya.
Presiden Jokowi yang sering diisukan anti Islam ini ternyata sangat dekat dengan kalangan ulama. Sebagaimana dilaporkan liputan6.com (22/10/2018), Presiden Jokowi memang kerap menyelipkan agenda bersilaturahmi ke pondok pesantren untuk bertemu dengan para santri, dan silahturahmi dengan para uztad dan ulama.
Jokowi pun dikenal cukup dekat dengan kalangan ulama dan pengasuh pondok pesantren, di antaranya Ketua Dewan Syuro PPP KH Maimoen Zubair, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, dan Ketua MUI Jawa Tengah Habib Lutfhi bin Yahya, dan KH Munif Zuhri, pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo Demak.
Nasional.tempo.co (22/10/2018) dari Gasibu Bandung, Jabar melaporkan pula, Presiden Jokowi mengingatkan para Santri bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rumahnya sendiri.menginginkan para santri menjaga rumah tersebut dengan baik. “NKRI adalah rumah sendiri yang perlu terus dirawat dan dijaga. Siapa yang jaga, salah satunya adalah para santri,”
Lebih lanjut Jokowi mengatakan pula bahwa santri memiliki tradisi menghormati dan menghargai hubungan sesama manusia serta menjunjung hubungan dengan Tuhan. Tradisi itu sangat dibutuhkan untuk menjaga persatuan di negara yang memiliki beragam perbedaan. “Ini perlu saya ingatkan terus karena kita sering lupa kalau kita saudara sebangsa-setanah air,” (nasional.tempo.co)
Para Santri, para ulama dan umat Islam kini semakin berbahagia karena Jokowi bersama koalisi Capres 01 ini membuat kejutan dengan "meminang" ulama sebagai cawapres pada Pilpres 2019. Keputusan ini menunjukkan Joko Widodo memang punya perhatian besar kepada umat Islam di Indonesia. Jokowi juga berhasil menambah kuota haji dalam jumlah signifikan dari pada pemerintahan presiden sebelumnya.
Apa komentar warga tentang alasan Jokowi mencetuskan Hari Santri Nasional? Yuk lihat video berikut ini:
Bagaimana dengan anda? Apakah setuju dengan pendapat mereka?
0 Comments
Leave a Reply. |
|