Ada ucapan menarik ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Putri berpido pada RAKERNAS PDIP, bahwa Tri Risma Harini adalah cerewet. Semua orang terkesemima namun tertawa saat itu penutupan acara tersebut. Namun kemudian Ibu Mega, presiden RI ke 5 ini juga mengaku dirinya pun cerewet seperti Risma, yang masih menjabat walikota Surabaya ini.
Dipastikan bahwa Bu Risma akan pindah ke Jakarta setelah tugasnya sebagai walikota yang telah membawa Surabaya sebagai salah satu kota terbaik dunia ini, mengingat Risma sudah dilantik sebagai ketua DPP PDIP, sehingga harus menjalankan tugasnya di Jakarta supaya lebih fokus.
Penugasan Tri Risma Harini yang mungkin benar dia adalah cerewet ini telah menciptakan lingkungan birokrasi di Pemerintahan Kota Surabaya ini dengan menjalankan sistem online dalam merancang anggaran belanja daerah, dan telah diadopsi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjadi gubernur Jakarta. Program ini berlanjut di era Gubernur Djarot. Namun menjadi heboh ketika William Aditya Sarana, salah satu anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PSI (Partai Solidaritas Indonesia) mengungkap adanya keanehan pada RABPD DKI.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambut Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Abu Dhabi (Image: m.bizlaw.id). Apakah Megawati Sukarno Putri sudah memegang SK pencalonan Tri Risma Harini alias Bu Risma sebagai calon DKI 1? pada Pilkada Jakarta yang akan datang? (Image: news.detik.com)
Kehebohan William itu bukan saja membuat Anies Baswedan membuat pernyataan bahwa sistem online itu tidak canggih, namun juga membuat William diberikan teguran oleh Dewan Etik di DPRD. Jika di Surabaya sistem tersebut berjalan dengan baik, begitu pula di era Ahok dan Djarot, kenapa pada jaman Anies menjadi bahan pertanyaan, bukan saja oleh William, melainkan juga para pengamat dan tentu saja warga Jakarta.
Setelah situasi reda, warga Jakarta kembali dikejutkan dengan banjir pada tahun baru 2020. Musim hujan memang sudah berlangsung, namun banjir dahsyat seperti pada 1 Januari 2020 tidak terjadi pada tahun baru 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.
Banyak kontroversi terjadi gara-gara banjir tahun baru itu seperti pompa air yang tidak berfungsi atau penanganan banjir yang tidak sigap. Terjadi pula perdebatan sengit di media tentang beda normalisasi sungai di era Jokowi, Ahok dan era Sutiyoso versus naturalisasi sungai versi Anies Baswedan.
Presiden Jokowi telah memutuskan bahwa Ibu Kota RI akan dipindahkan ke Kalimantan, sehingga setelah itu tidak ada lagi status Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) pada Jakarta, dan akan melekat di ibu kota yang baru.
Proses ibu kota baru sedang berlangsung, sementara menunggu itu terwujud, Presiden Jokowi akan melihat pula proses Pikada di Jakarta. Apakah PDIP akan calonkan Tri Risma Harini alias Bu Risma yang katanya cerewet itu? Apakah Warga Jakarta Mau Pilih Risma Yang Cerewet & Galak Seperti Ahok?
Jika PDIP calonkan Risma untuk tantang Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta yang akan datang, bagaimana sih pendapat warga tentang Tri Risma Harini? Apakah Risma cocok jadi DKI 1 dan menggantikan sang patahana?
Barangkali tayangan berikut ini bisa memberikan gambaran tentang kemungkinan tersebut.
Bagaimana pendapat anda setelah anda menyaksikan tayangan tersebut? Apakah anda setuju dengan opini nara sumber?
0 Comments
Leave a Reply. |
|