Sebelum Ibukota RI pindah ke Kalimantan Timur, Jakarta masih tetap berstatus sebagai Daerah Khusus Ibukota alias DKI, yang kini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan alias Anies. Ada pro dan kontra tentang kinerja Anies dalam menata warga dan kota yang punya aneka fungsi ini sebagai ibukota Indonesia.
Anies yang sebelumnya berpasangan dengan Sandiaga Uno, yang mundur ketika jadi cawapres, sehingga Anies berstatus sebagai gubernur jomblo, dan sudah begitu lama tarik ulur untuk mendapatkan pengganti Sandi, yang kini sepertinya bersiap menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
Anies Baswedan dalam sebuah acara seremonial di Jakarta (nasional.republika.co.id). Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diapit oleh dua gubenur, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil di Balaikota Jakarta (jambi.tribunnews.com)
Apakah karena Anies bekerja sendirian tanpa wakil, sehingga timbul kontroversi dalam mengambil keputusan seperti revitalisasi MONAS, memilih Direktur Utama Trans Jakarta atau trotoar yang terlalu lebar, yang akhirnya juga diijinkannya pedagang kaki lima untuk berjualan?
Namun Anies kan punya Tim besar yang terdiri dari berbagai keahlian yang disebut TGUPP, juga punya biro hukum, walikota, bahkan bupati di Pulau Seribu serta suku dinas yang bisa memberi masukan sebelum Anies mengambil keputusan penting dan strategis. Penebangan pohon mahoni yang begitu banyak pada Revitalisasi MONAS adalah keputusan Anies yang sangat heboh menimbulkan pro kontra, yang akhirnya terungkap belum mendapat ijin tertulis, bahkan belum ada koordinasi dengan kementerian sekretaris negara, yang juga terdiri dari berbagai kementrian itu.
Meskipun Jakarta akan kehilangan status sebagai DKI setelah ibukota RI dipindahkan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Jakarta akan tetap ramai sebagai kota bisnis, keuangan, pariwisata, dan akan tetap menjadi magnet untuk para pendatang yang ingin mengadu nasib di kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten ini.
Karena itulah sebagaimana halnya Sydney di Australia, Jakarta akan selalu sibuk. Kehilangan status sebagai Daerah Khusus Ibukota tidak akan mengubah cara untuk menata kota ini. Nah, bagaimana opini warga tentang Anies Baswedan, Ahok, Jokowi juga Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah dalam menata sebuah kota. Tayangan berikut menarik untuk disimak.
Apakah anda seirama dengan pendapat warga pada tayangan di atas?
0 Comments
|
|