Selain membangun infrastruktur untuk transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, Presiden Jokowi pada periode pertama juga banyak membangun bendungan. Keberadaan bendungan atau irigasi yang baik tentu sangat menguntungkan para petani. Ketersediaan air yang cukup pada musim kemarau tentu sangat dibutuhkan untuk mengairi sawah, menyiram tanaman pangan seperti bawang, cabai, tomat, kentang, bahkan pohon pete pun membutuhkan air yang cukup.
Seperti halnya bangsa Asia lainnya, masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari terhidangnya nasi di meja makan. Ada ungkapan khas yang sering terdengar, kalau makan tanpa nasi rasanya nggak nendang. Padahal ada bahan pangan lain seperti kentang, ubi atau jagung sebagai pengganti nasi. Uniknya, ketika makan semangkuk mie instan, kadang kala ada nasi, walaupun hanya sedikit, mungkin supaya lebih nendang.
Saat Jokowi blusukan di pasar tradisional (foto.tempo.co). Jokowi memeriksa stok beras di sebuah gudang milik BULOG sebelum operasi pasar (merdeka.com)
Sambal pun merupakan bagian maha penting dalam menu harian warga Nusantara sejak dahulu kala. Cabai keriting maupun cabai rawit plus bawang putih dan merah plus tomat akan menjadi bagian penting saat meracik sambal. Boleh saja tomat menghilang dari pasar, namun cabai harus selalu hadir. Maklumlah sambal sangat penting untuk menambah selera makan.
Sayangnya, tanah air Indonesia yang terkenal subur sering heboh karena naiknya harga sembako seperti beras, cabai, bawang, kedelai atau jengkol. Sudah puluhan tahun mafia pangan, pemburu rente dan perusahaan besar yang mempermainkan harga. Di antara mereka sangat gemar mengimpor bawang putih, beras, daging sapi dan sebagainya.
Bulog sebagai badan yang bertugas membeli beras dari petani sering kelebihan stok karena banjirnya beras impor. Hal ini membuat Presiden Jokowi geram, sehingga salah satu programnya selain membangun kilang minyak adalah memberantas mafia pangan, dan tentu saja mengurangi impor pangan. Infrastruktur yang begitu banyak dan kokoh akan menjadi sia-sia jika pemerintah tidak bisa mengendalikan impor, bahwa impor hanya boleh dilakukan dalam keadaan mendesak, misalnya jika ada gagal panen.
Presiden Jokowi diajak selfie ibu-ibu di kedai kopi Partungkoan di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara (m.suarakarya.id). Jokowi makan siang di sebuah warung sederhana bersama Ibu Negara Iriana beserta cucu, Jan Ethes (brilio.net)
Lalu, apa lagi yang telah dan akan dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam kebijakan pangan nasional atau politik pangan, sehingga bukan hanya sibuk pada saat menjelang hari raya Idul Fitri atau menjelang liburan Natal dan tahun baru saja?
Barangkali video berikut ini menarik untuk disimak, apakah program ini bisa dilaksanakan bukan saja oleh Presiden, melainkan juga oleh para kepala daerah?
Apa pendapat anda tentang artikel atau video tersebut. Jika anda punya opini atau informasi menarik tentang pangan, silahkan sampaikan pada kolom di bawah ini.
0 Comments
Setelah Jokowi Marah Soal Kilang Minyak & Mafia Migas, Sanggupkah Ahok Laksanakan Perintah Presiden?12/18/2019
Munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau BTP sebagai calon Direktur Utama Pertamina menimbulkan pro kontra, bahkan ditentang Serikat Pekerja di perusahaan BUMN itu. Para pengamat dan elite politik pun ada yang menolak jika Ahok masuk perusahan minyak pelat merah tersebut.
Dengan restu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, akhirnya Menteri Negara BUMN, Erick Thohir mencalonkan BTP sebagai Komisaris Utama Pertamina. Setelah resmi sebagai Komut, Ahok bersama Direktur Utama Pertamina, Presiden Jokowi mengundang mereka ke istana untuk membicarakan kinerja dan masa depan Pertamina.
Presiden Jokowi yang sempat mengejutkan karena membubarkan PETRAL dan mengambil alih saham perusahaan tambang Freeport Indonesia, sehingga kepemilikan pemerintah RI menjadi 51 persen itu, juga sangat kesal dengan sepak terjang mafia migas.
Jokowi yang lima kali menang Pemilu dari Pilkada Solo, Pilkada DKI dan dua kali menang Pemilihan Presiden ini juga kesal dan marah karena sudah lebih dari 30 tahun Pertamina atau perusahaan minyak lainnya tidak membangun kilang minyak di Indonesia.
Adanya PETRAL, mafia migas dan kurangnya kilang minyak menyebabkan Indonesia lebih banyak mengimpor minyak, sehingga tidak menguntungkan bagi pemerintah serta masyarakat Indonesia.
Dengan terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama yang punya latar belakang pendidikan ilmu geologi dan Strata 2 di bidang manajemen ini serta pengalamannya sebagai Bupati di kampungnya, pernah juga menjadi anggota DPRD di kampungnya & anggota DPR RI di Senayan serta Wakil Gubernur Jakarta, maupun Gubernur DKI, apakah pengalaman ini cukup bagi Ahok untuk menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina?
Dengan sikapnya yang tegas, bahkan ada yang mengatakan BTP sebagai orang yang galak terhadap birokrat yang banyak melakukan tindakan korupsi atau lambat, mampukah Ahok menerima dan melaksanakan tantangan Presiden Jokowi untuk membasmi mafia migas dan mewujudkan permintaan Jokowi untuk membangun kilang minyak, sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor minyak dari luar negeri?
Bagaimana pendapat ahli geologi yang punya pengalaman profesional di bidang migas di Indonesia?
Video berikut ini sangat menarik untuk disimak sehubungan dengan kiprah baru Ahok di Pertamina sebagai Komisaris Pertamina? Apa opini Bapak Sugeng yang puluhan tahun berpengalaman di bidang perminyakan? Ayo kita saksikan bersama.
Bagaimana pendapat anda setelah menyaksikan video tersebut?
Jika anda punya opini berbeda atau kesan lainnya, silahkan sampaikan pada kolom di bawah ini. Barangkali bisa memberi inspirasi untuk banyak orang.
Tahun politik sudah berlalu. Tak harus ditunggu kehebohan para elite politik menjelang Pilpres atau Pilkada pasti akan datang. Lalu apa yang harus dilakukan pada 2020?
Kita biarkan dulu para anggota Kabinet Indonesia Maju bekerja dengan tenang dengan visi misi Presiden Jokowi Ma'ruf Amin, bukan visi misi tanpa menteri. Kita pun punya visi misi pribadi atau perusahaan. Apakah terus-terusan terbuai dengan kehebohan yang dilakoni oleh para elite politik?
Tahun 2020 adalah tahun penting untuk bekerja atau berbisnis lebih dengan cara yang benar, tanpa korupsi. Adalah menarik pernyataan bahwa harta hasil korupsi adalah bukan rejeki. Yang lebih tepat adalah rejeki yang baik diraih dari hasil doa, kerja keras dan kecerdasan yang berdasarkan etika bisnis atau etos kerja.
Berdoa setiap hari juga penting, namun kalau hanya fokus berdoa saja tentu tidak cukup jika ingin meraih rejeki yang bisa menghidupi diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai. Doa merupakan penyemangat sejati yang dimohonkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Generasi milenial tidak cengeng. Mereka siap membangun ekonomi digital (liputan6.com). Presiden Jokowi dikenal sebagai Kepala Negara yang paling gencar mengingatkan tentang ekonomi kreatif dan bisnis berbasis digital di dunia (ekonomy.okezone.com)
Bekerja yang benar tanpa banyak mengeluh apalagi "sedikit-dikit demo". Begitu pula jika punya perusahaan, maka bisnis harus dijalankan dengan ide, rencana dan aksi yang kreatif, bukan melakukan hal yang sama atau itu-itu saja.
Kini era industri 4.0, bahkan di belahan bumi yang lain Internet 5G sudah diterapkan, begitu pula industri 5.0 dengan kecerdasan buatan. Ekonomi digital sudah terbukti berhasil, bahkan Indonesia sukses melahirkan berbagai bisnis digital yang membuat iri negara-negara maju.
Ada pidato sangat menarik untuk disimak untuk menuju Indonesia Maju sebagaimana pada tayangan video ini.
Apakah kita akan tetap jalan di tempat dengan segala keluhan yang akan menggerus energi posistif dan pikiran kita, yang pada akhirnya membebani gerak langkah kita, dan akibatnya ditinggalkan oleh bangsa lain?
Apa respons dan aksi yang akan anda lakukan setelah anda membaca artikel atau setelah anda menyaksikan video di atas? Silahkan sampaikan komentar anda pada box di bawah ini.
Komunitas Kridha Dhari Indonesia dikenal karena kepeduliannya pada pelestarian seni budaya Nusantara dengan berbagai kegiatan positif untuk menjalin Persatuan Indonesia. Keberagaman budaya Indonesia memang sangat kaya dan inilah yang menjadi perhatian Kridha Dhari sehingga para pengurus dan anggota komunitas yang terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, aneka agama dan latar belakang profesi ini.
Mereka sangat bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas budaya dengan komunitas lain seperti aksi Selasa Berkebaya yang mereka lanjutkan dengan Kamis Nusantara. Aktivitas ini dilakukan di berbagai tempat di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dan telah mendapat sambutan positif dari berbagai komunitas serupa di seluruh Indonesia.
Para pemenang fashion show pada acara Indonesia Keren yang diselenggarakan oleh Kridha Dhari dihadiri oleh Danny Dahlan, Ari Tulang dan pegiat seni Budaya. Acara ini memberikan edukasi di bidang teknologi jadul maupun modern di bidang tenun Indonesia.
Dalam Bahas Sansekerta Kridha Dhari Indonesia memiliki arti ; Kridha yang artinya Kiprah atau Kerja ; sedangkan Dhari yang artinya Wanita atau Perempuan. Jadi dengan demikian gerak kegiatan Kridha Dhari berfokus pada kegiatan budaya.
Melalui komunitas dan platform Komunitas Kridha Dhari Indonesia ini diharapkan dapat menjadi partner pemerintah dalam membantu melestarikan budaya Indonesia daan lebih lanjutnya melalui giat budaya dan hasil budaya dapat mensejahterakan masyarakat didaerah dari segi Ekonomi, Pendidikan dan Sosial, terutama didaerah yang tertinggal di Indonesia.
Pegiat budaya sedang menyaksikan salah satu acara Kridha Dhari di Jakarta. Sementara itu pada foto kanan tampak Prescilla Estevina Tuerah (Cilla) Pimpinan Kridha Dhari menyerahkan plakat kepada Daniel Koo Seok Joo asli Korea Chairman dari Pasifik Group sebuah perusahaan Korea Indonesia di Jakarta. (Image: New Inspiration Channel)
Dengan berkembangnya komunitas Kridha Dhari yang bukan hanya kegiatan fisik saja seperti aksi berkebaya atau berbusana Nusantara melainkan juga kegiatan edukasi di bidang yang berkaitan dengan karya cipta bangsa seperti tenun, batik dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan dengan acara seperti peragaan busana dan talk show yang membahas karya adi luhung bangsa Indonesia dengan menampilkan profesional di bidang busana seperti Danny Dahlan.
Ternyata aktivitas Kridha Dhari Indonesia juga menyentuh dunia teknologi di bidang media sosial yang disebut Emochat bersama Pasifik Group. Emochat bukan sekadar media sosial hanya untuk percakapan (chatting), saling berkirim foto atau video dan ngobrol santai, bahkan bisa dimaksimalkan untuk kegiatan e-commerce di antara para anggota mereka di seluruh Nusantara, bahkan dengan pengguna Emochat di seluruh dunia yang terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda bahasa. Emochat adalah aplikasi yang selangkah lebih maju karena sudah dilengkapi fitur "translator" otomatis, sehingga apa yang kita ketik akan langsung diterjemahkan secara otomatis, sehingga teman bicara yang tidak mengerti bahasa Indonesia akan langsung mendapat terjemahan secara real time, tanpa harus menunggu - misalnya dengan menggunakan Google Translator. Emochat bisa langsung melakukannya seketika. Ini menarik.
Bagaimana cara kerjanya? Supaya tidak terlalu lama penasaran, ayo saksikan penjelasan lengkap pada video berikut ini, sehingga anda segera bisa mengunduh aplikasinya secara gratis lho.
Setelah menyaksikan video tersebut, apakah anda ingin bergabung dengan Emochat bersama Komunitas Kridha Dhari Indonesia dan menikmati berbagai fitur unik yang juga bisa dimanfaatkan untuk "bikin duit" sambil melestarikan seni budaya Nusantara.
Terbukti bahwa industry 4.0 yang segera mengarah ke 5.0 dengan teknologi 5G bukan hanya impian saja lho.
Apakah anda ingin menjadi bagian dari masa depan?
|
|