Saat kampanye 2014, Joko Widodo atau lebih banyak dipanggil Joko Widodo bersama Jusuf Kalla bertekad untuk infrastruktur di wilayah yang puluhan tahun terabaikan, khususnya di wilayah tengah dan timur Indonesia seperti Papua. Ternyata Jokowi juga membangun Trans Jawa, bukan hanya Trans Papua dan Sumatera. Bahkan Jokowi banyak membangun ulang proyek mangkrak, baik yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya maupun peninggalan pemerintahan orde baru.
Untuk para petani Jokowi juga membangun banyak waduk baru selain "melanjutkan" waduk yang sempat direncanakan di masa lalu, namun urung dibangun.
Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol khususnya di Pulau Jawa, sehingga perjalanan dari Jakarta ke Surabaya menjadi lebih singkat ternyata menimbulkan banyak kritik begitu pula di daerah lain.
Berbeda dengan tanggapan para politisi maupun para pengamat, pembangunan banyak jalan tol, bandara, revitalisasi pelabuhan dan bandara, bahkan dibangun pula airport baru, ternyata masyarakat memiliki pendapat berbeda, meskipun ada pula yang mengkritik.
Jokowi meninjau pembangunan waduk (stopfitnah.com). Ketika Presiden Joko Widodo blusukan untuk mengetahui realisasi dana desa (tribunnews.com)
Yang pro dengan pembangunan infrastruktur sangat senang karena mobilitas menjadi lebih cepat, distribusi barang dan produk pertanian bisa lebih cepat, sehingga menurunkan biaya transportasi. Produk basah seperti buah-buahan, sayuran, ikan, daging dan produk yang memerlukan kecepatan untuk sampai di konsumen kini lebih terjamin.
Para petani, peternak dan nelayan bisa bernafas lega, apalagi Susi Pujiastuti atau Bu Susi, yang disebut nekad dan berani oleh Jokowi tidak ragu untuk menangkap kapal asing, bahkan Bu Susi terkenalkan dengan kata-kata saktinya: TENGGELAMKAN.
Pembangunan infrastruktur memang memerlukan waktu yang tidak pendek, juga biaya triliunan, namun harus dibangun sehingga Indonesia tidak ketinggalan daripada negara-negara tetangga yang infrastrukturnya bagus.
Lalu, bagaimana pendapat warga tentang pembangunan infrastruktur seperti waduk yang gencar dibangun oleh Jokowi?
Apakah Jokowi juga ingat untuk memperhatikan warga desa?
Ngopi di Warpol
Mungkin dialog santai di Warung Politik (Warpol) berikut ini bisa menjadi bahan renungan sebelum menyaksikan serial #DebatPilpres2019 sebelum nyoblos pada 17 April 2019:
Apakah anda sependapat dengan para penikmat kopi dan breakfast di Warpol atau Warung Politik yang mungkin anda perlu cari lokasinya di Google Map? Siapa tahu ngobrol di Warpol yang murah meriah namun menyehatkan jiwa raga ini bisa menambah wawasan politik kita?
Artikel menarik lainnya:
0 Comments
Dalam situasi apapun - apakah ada heboh politik atau krisis ekonomi - ternyata orang tetap minum kopi atau minum teh. Seperti halnya makan nasi, mie atau roti, ngopi dan ngeteh sudah menjadi bagian dari "ritual" warga lokal dan global.
Minum kopi di pagi hari diasosiasikan sebagai penambah semangat sebelum mulai "hari-hari" yang penuh kesibukan bekerja, berbisnis, bahkan berpolitik dan aksi kreatif manusia. Di sore hari ngopi lagi - katanya supaya tetap semangat atau tidak ngantuk. Kopi juga dipercaya bisa untuk memperbaiki mood supaya tetap baik, gembira dan semangat.
Sebelum lanjut membaca artikel ini, yuk lihat video bagaimana warga berburu kopi.
Belakangan ini kegiatan ngopi bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa dan orang-orang tua, melainkan sudah menjadi gaya hidup generasi milenial, bahkan para remaja pun mulai berani mencicipi kopi yang telah diperkaya aneka rasa.
Ngopi juga merupakan bagian dari aktivitas sosial untuk membuat suasana lebih akrab, bahkan merupakan pemanis untuk negosiasi bisnis, kencan pertama, dan tentu saja menjadi bagian dari kegiatan politik, sosial dan budaya. Peluang Bisnis di Dunia Kopi
Para petani kopi menganggap kopi sebagai budi daya untuk kehidupan lebih baik. Para pengepul kopi ingin untung lebih banyak, bukan sekadar menyambung hidup. Kopi adalah "black gold" yang sudah dimulai sejak orang Etiopia di Afrika yang terheran-heran melihat kambing tampak sangat aktif dan bergairah setelah mengunyah biji atau buah yang kini disebut sebagai kopi atau coffee itu.
Menurut informasi kuno, para saudagar di Jazirah Arab lah yang memperkenalkan kopi ke dunia Barat. Seperti halnya teh yang berasal dari Tiongkok atau Srilanka, maka orang Barat pun dengan sangat cerdas menjadikan kopi sebagai produk keren, sehingga akhirnya menjadi komoditi yang sangat berharga sampai jaman digital ini.
Jokowi juga ngopi (foto.tempo.co) Begitu pula Bung Karno (rasakopi.com)
Nasib yang sama dialami oleh biji coklat yang akhirnya menjadi komoditi bernilai jutaan dollar di Eropa dan Amerika, padahal kopi, teh dan coklat tidak bisa tumbuh di benua Eropa. Inilah yang disebut sebagai kecerdikan sejati yang memadukan rasa penasaran, kreativitas, insting bisnis, dan kemampuan mengubah hal biasa menjadi sesuatu yang luar biasa.
Budaya minum kopi sangat unik, sehingga menumbuhkan usaha-usaha warung kopi, kedai kopi - lalu muncul apa yang disebut coffee house, cafe, dan sebagainya. Kini di berbagai kota anda bisa melihat "Kopling" alias kopi keliling dengan sepeda.
Media sosial pun selalu dihebohkan dengan kata-kata: Ayo ngopi, sudah ngopi belum? Ada juga yang bilang: Ngopi yuk? Bahkan ada meme, kartun dan video-video pendek tentang ajakan ngopi yang serius maupun lucu-lucu. Kita pun terhibur dan tersihir untuk segera ngopi bersama teman.
Ngomong-ngomong soal ngopi, apakah anda tertarik untuk memulai berbisnis kopi? Ada banyak cara untuk memulai bisnis "black gold" ini. Anda bisa menggunakan modal anda sendiri, modal keluarga (kongsi dengan om, tante atau saudara-saudara). Jika modal sendiri nggak cukup, bisa juga "ngutang" ke bank atau fintech, koperasi simpan pinjam - pinjem sama teman atau keluarga. Yang penting jangan minjem ke renternir ya?
Kalau anda memang tergila-gila pada kopi - selain menjadi penikmat kopi sejati, anda pun bisa mendulang rupiah dari kopi atau teh dan tentu saja coklat plus susu kalau mau.
Ada banyak cara untuk memulai bisnis kopi yang mandiri, misalnya dengan membeli franchise luar negeri atau Indonesia. Ini bisa anda lakukan kalau anda belum punya ide orisinil anda sendiri. Yuk lihat video ini supaya anda mendapat gambaran tentang bisnis kopi dengan cara franchise atau wara laba.
Bagaimana pendapat anda?
Mau tetap ngopi-ngopi saja atau berani membuka usaha kopi seperti Mr. Dedy? Kalau sudah buka warung kopi atau kedai kopi, don't forget undang saya untuk mencicipi kopi anda.
Kalimat kunci:
Anda bisa mulai bisnis kopi atau bisnis apapun di jaman digital ini. Anda bisa berbisnis ala kampung atau memaksimalkan media sosial dan teknologi informasi dengan berbagai apilikasinya. |
|